INTRO
(... interlude ... Lagu: Cerita Tentang Gunung Dan Laut --Payung Teduh-)
Setelah mengenal Gunung Rinjani (3726mdpl), Oktober 2017, ( https://www.kompasiana.com/rena_rena/5a38ada6dd0fa84a4f35de32/gunung-rinjani )saya jadi ingin mengenal "kakaknya Rinjani", yaitu Gunung Kerinci (3805mdpl). Firasat, moment pergantian tahun 2017 - 2018 disana akan indah tak terlupakan. Mulailah mencari cara dan jalan. Teman-teman seperjuangan naik gunung sebelumnya, group Kura-kura Liar sudah menjadwal ke Lasem, Jawa Tengah. Saya menghubungi Ucok Rangkuti, teman diving di Mandeh, Padang, jadwal mendakinya pertengahan Desember 2017 tapi saya tidak bisa cuti kerja. --- pending plan ---
Suatu hari, (bahasa dongeng), dalam obrolan whatsapp dengan kakak @dwitaz, teman diver group Anak Laut, dibahaslah rencana "ekspedisi Kerinci 2017-2018", responnya baik. Ternyata temannya Dwi (namanya Dewi Anggriani) sudah mendaftar opentrip ke Kerinci akhir tahun. Sepakat ikut mendaftar, ditambah kakak Orie, temannya Dwi juga. Senangnya sedang ada diskon biaya, segeralah uang pendaftaran ditransfer kemudian kami masuk member group whatsapp "Kerinci Desember 2017".
Ini kali pertama saya naik gunung ikut opentrip. Takjub, pesertanya banyak. Menyimak percakapan, deg-degan membayangkan pesertanya adalah pendaki expert. Uda Hendry, teman kami mencoba menenangkan, katanya "aman, biasanya pendaki yang expert itu justru care dan melindungi". Baiklah, semoga, Amin.
Mengukur kekuatan fisik, keterbatasan waktu, fase usia, dll, saya ikhlas mengibarkan bendera putih (tanda menyerah) bila harus ikut rombongan bus dari Jakarta (Lintas tengah Sumatera), jarak tempuhnya +/- 1,200 km, durasi 36 - 40 jam, realtime nya 45 jam. Ikut group via udara saja, meeting point di Minangkabau Airport pp - perjalanan darat ke Kersik Tuo, Jambi pp.
Angkat topi untuk teman-teman rombongan bus. Kalian teruji kuat tidak buas, sabar tetap sadar, dan ceria tanpa alay sampai selesai trip, "kalian (sakti) luar biasa!!".
Elang - Suta Wijaya -- Bayu -- Habibi -- Dicky -- Slamet -- Sutikno -- Silfiya -- Bahrun - Fery - Aldry -- Ezra -- Putra -- Charles -- Arian -- Dede -- Karina -- Bani -- Dimas -- Dessy -- Rully -- Syauqil -- Ibnu -- Gilang - Mas Ger - Mas Tomo --
Ditambah Bayu -- Salim -- Iraviola -- Rangga -- Hendra (meeting point Kersik Tuo) - dan Pak lurah : Rifky @tigadewaadventureindonesia / 082141185741. Mengenal kalian adalah hal indah dalam hidupku #lebay.
Hasil menyimak percakapan, dan waktu berangkat yang semakin dekat : grasak-grusuk menyiapkan perlengkapan, H-3 berangkat saya baru membeli sepatu gunung beneran di Toped, size 37 ordernya 38, padahal kata penjualnya size type tersebut tidak perlu dilebihkan, untungnya tetap aman nyaman dipakai. Pertama kali beli sepatu via online.
Sebelum berangkat, Dwi (mewakili saya dan Orie) sudah berkomunikasi dengan penyelenggara kalau kami bertiga minta dibantu dua orang porter. Bukan karena malas / manja / tidak mau membawa beban seperti yang lain, tapi karena mengukur fisik dan tahu diri dengan kemampuan, keterbatasan kami sebagai pendaki pemula. Lebih baik merogoh kocek lebih dalam untuk membayar jasa porter dan sampai Kerinci, daripada nanti kami tidak kuat mendaki.