Lihat ke Halaman Asli

Wahai Jomblo Istiqomah saatnya Cari Pacar Sadar K3

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kemarin Kamis tgl 4/6/2015 full day saya ikut sosialisasi Permen PU Nomor: 5/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Intinya dari sosialisasi ini adalah pentingnya SMK3 dipahami dan dilaksanakan oleh penyedia jasa dan pengguna jasa serta SMK3 harus merupakan satu kesatuan dengan kontrak proyek.

Perbandingan tingkat kecelakaan kerja Fatal tahun 2002 untuk per 100.000 pekerja di dunia adalah peringkat teratas ditempati Swedia dengan nilai 1,2, tempat kedua Inggris Raya 1,3 kemudian disusul Australias 2,0, Amerika Serikat 2,2. Sedangkan Indonesia dengan nilai 23 masih lebih baik Malaysia 10,8 dan Singapore 4,9. Meski kalah peringkat soal K3 tapi masih mending kalau dibanding posisi Timnas Indonesia di peringkat FIFA yang masih saja berada di bawah Timor Leste. Galau jadinya.

Di luar negeri khususnya negara-negara dengan tingkat kecelakaan kerjanya kecil, masalah K3 sangat diutamakan, safety first. Sebelum tanda tangan kontrak proyek, yang ditanya dan diperiksa dulu adalah bagaimana perencanaan dan pelaksanaan K3 di lapangan. Kalau sudah ada jaminan keselamatan baru proyek dimulai. Beda kalau disini, mungkin yang pertama kali ditanya berapa persen komisinya. Commission first hehehe.

Menarik kalau bicara tentang K3 dikehidupan kita sehari-hari. Seperti saat kita menggunakan helm saat naik motor. Alasan kita makai helm kebanyakan karena takut kalau ada pak polisi. Padahal yang benar helm itu dipakai demi keselamatan pengendara selama berkendara makanya pemerintah mensyaratkan helm harus berlebel SNI biar kepala dimana otak kita bersemayam aman tentram. Lain hal kalau pak polisinya ganteng, nah ibu-ibu malah sengaja nga pakai helm biar langsung di tilang pak polisi ganteng tapi maunya tilangnya dihati aja katanya weleh weleh.

Setiap demontrasi keselamatan sebelum terbang oleh pramugari kalau kita perhatikan kadang diabaikan oleh para penumpang. Demonstrasi dan pengarahan tentang penggunaan sabuk pengaman, baju pelampung, pemakaian oksigen, prosedur evakuasi adalah informasi yang sangat penting untuk diketahui dan diperhatikan secara seksama oleh penumpang agar apabila terjadi insiden kecelakaan pesawat diharapkan penumpang dapat melakukan upaya penyelamatan diri sesuai arahan meski dalam keadaan panik. Memakai baju pelampung tampak sepele memang tapi saat kita panik tak bisa berpikir normal lagi, jangan-jangan kita malah nga bisa makai baju pelampung.

Ada juga sih penumpang yang memperhatikan secara seksama bahkan sampai ke detail-detailnya malah, tapi yang jadi focus perhatian adalah orang yang memperagakan bukan apa yang diperagakan. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dipelotin terus tapi curi-curi pandang seh. Pokoknya sampai rumah pun terbayang-bayang wajah cantik, tinggi semampai aduhai sang pramugari, apalagi ingat senyum manisnya itu wah tak sanggup pindah ke lain body pokoknya.

Beberapa waktu lalu, dua gedung bertingkat gedung di Jakarta disegel karena belum mempunyai proteksi pemadam kebakaran yang memadai. Jelas hal ini menandakan bahwa K3 belum menjadi prioritas. Kalau kita perhatikan dikantor-kantor kadang belum dilengkapi tabung pemadam api (fire extinguisher) atau tidak ada petunjuk tentang arah evakuasi apabila terjadi kebakaran. Dapat kita bayangkan saat terjadi kebakaran, kita pasti akan panik, tak bisa menguasai diri, tak tau harus berlari ke arah mana, saking paniknya mungkin saja kita lompat dari jendela, tidak apa-apa sih kalo gedungnya cuma tingkat satu, coba ini berada ditingkat 12 apa yang terjadi? Masih aman karena Spiderman datang menolong, nah kalau tidak datang, bisa berabe kan?.

Saat keluar rumah di terik panas sinar matahari kita memakai topi biar wajah tidak hitam terbakar sinar matahari, saat pergi berkemah memakai lotion anti nyamuk biar nga kena malaria, saat makan minum hati-hati dengan makanan yang berformalin dan minuman mengandung pewarna pakaian, saat jogging jangan pakai sepatu hak tinggi hehehe. Bagi yang suka jajan, harus pakai pengaman biar nga ketularan penyakit? Itu K3 juga kan ya?..Yang jelas kalau lagi bbm an atau sms-an jangan ditengah-tengah rel kereta api yang lagi melintas dijamin nga selamat langsung game over. J

Bagi yang masih jomblo carilah pasangan yang sadar K3 karena ia akan selalu menjamin Keselamatan cintamu, menjaga Kesehatan hatimu, dan membuat Kerja nyata demi masa depan yang cerah bersamamu. Punya pacar yang cinta budaya K3 akan mengakhiri masa jomblo istiqomahmu karena baginya K3 bukan hanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan tetapi K3 itu juga berarti Kamu, Kita ayo ke KUA. So sweet J (*) SALAM KOMPASIANA.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline