Lihat ke Halaman Asli

Tahun Baru Komunitas Baru

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tahun Baru, Komunitas Baru. Itulah yang dilakukan teman-teman, menjelang satu hari tutup tahun 2010 dan menjelang pembukaan awal tahun 2011, dalam upaya membentuk sebuah perkumpulan bernama Komunitas Nobel.

Membentuk sebuah komunitas, tentunya bukan sekedar berkumpul dan membicarakan hal-hal yang tidak penting. Melainkan bagaimana secara bersama-sama menciptakan suatu kondisi yang kreatif dan inovatif. Melalui komunitas kita dapat menyalurkan gagasan dan pemikiran kita. Dari ruang komunitas itu tidak jarang melahirkan pemikiran-pemikiran baru yang mungkin tidak dapat kita realisasikan ketika hanya seorang diri. Dan apa yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin di dalam sebuah komunitas.

Seorang cerpenis atau penyair, misalnya, ketika ia sudah cukup banyak menulis dan tidak tahu bagaimana menerbitkan sebuah buku, ketika ia memasuki sebuah komunitas, maka seluruh komunitas akan mendukungnya. Mungkin bukan hanya memberikan suport semata-mata, tapi juga merealisasikan dalam bentuk nyata sebuah penerbitan. Seseorang yang mempunyai kemampuan teknis grafis akan mebutkan layout dari bukunya termasuk juga ilustrasi cofernya. Sementara itu yang lain akan menyumbangkan kertas atau biaya percetakannya.

Dari komunitas itu pula, kita akan mendapatkan wawasan untuk memechkan persoalan-persoalan. Bukan saja persoalan pribadi tapi juga masalah-masalah sosial yang terjadi di sekitar kita. Bahkan seseorang yang mungin semula tidak tahu bagaimana mengutarakan pemikiran-pemikirannya, tetapi ketika ia memasuki sebuah komunitas, ia kemudian dapat mengutarakannya.

Komunitas dapat hanya dimulai 2 atau 3 orang untuk melakukan pertemuan-pertemuan secara rutin. Jika gagasan yang dilahirkan memiliki gagasan atau program-program kerja yang bagus, bukan tidak mungkin komunitas itu akan menjadi besar. Bukan saja dapat menyalurkan gagasan dan kretifitas, tetapi juga dapat membuka lapangan-lapangan kerja baru. Dan jika komunitas itu mapan, maka ia akan dapat dengan mudah memperolah bantuan-bantuan anggaran untuk bekerjasama dari lembaga-lembaga resmi pemerintah atau swasta. Dari komunitas itu pula, kita belajar bagaimana membuat manajemen organisasi yang benar yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya.

Tahun 2010 lalu, saya membentuk sebuah komitas Koperasi Seniman yang kemudian mendapat dukungan teman-teman untuk melegalisasikan menjadi sebuah yayasan. Pada tahun yang sama saya memauki komunitas Kompasiana. Pada akhir tutup tahun kemarin dan menjelang tahun 2011 ini, saya dan berapa teman membentuk Komunitas Nobel. Sebuah komunitas yang mencoba memahami khususnya karya-karya pemenang nobel secara lebih spesifik, baik dalam bentuk penelitian, analisis dan pendeskripisannya. Sejauh mana sebenarnya nilai-nilai karya nobel, baik secara teknis maupun pemikiran yang tertuang di dalam karya-karya tersebut. Bukan hanya sekedar dibaca dan dikagumi semata. Lalu merefleksikannya dengan perkembangan sastra di tanah air. Dan setiap orang  yang terlibat di dalam komunitas itu, menguasai sebuah karya nobel secara detil.

Pada tanggal 23 Januari mendatang, Komunitas Nobel akan menyelenggarakan forum diskusi terbuka di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin sebagai pembuka awal tahun. ***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline