Lihat ke Halaman Asli

Berteologi Tanpa Ego: Membangun Dialog yang Membuka Wawasan Tanpa Menyalahkan Orang Lain

Diperbarui: 9 Desember 2023   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teologi toxic bisa merusak cara berpikir yang logis. (Sumber Gambar: unsplash.com/Kenny Eliason)

Dalam berteologi atau pun berdebat tentang hal-hal yang berkaitan dengan cara memahami Tuhan adalah hal biasa untuk mengetahui kelemahan atau pun kelebihan dari setiap aspek teologi itu sendiri. 

Namun, dalam berteologi hendaknya membuat satu terobosan yang tidak hanya memberi dampak secara teologis, melainkan dampak nyata bagi perubahan pemahaman manusia berkaitan dengan Tuhan itu sendiri. 

Di sisi lain, perdebatan tentang Tuhan juga tidak seharusnya membuat kita merasa bahwa kita adalah orang paling benar dan orang lain salah. 

Saya memahaminya sebagai sesuatu yang baik, jika perdebatan teologis seharusnya tidak melibatkan emosional secara pribadi terhadap oknum tertentu. 

Perdebatan teologis berguna untuk membuka wawasan berpikir dan menambah kasanah berpikir kita tentang cara menafsirkan Tuhan. 

Hal ini bukan berarti kita mau mendahului Tuhan dalam beberapa hal seperti yang selalu kita perdebatkan, melainkan kita berdikusi untuk mengambil intisari dari hasil perdebatan itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline