Lihat ke Halaman Asli

Goldenmoon

Rembulan Emas

Evolusi Berpolitik

Diperbarui: 18 September 2022   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Screenshot. Kompas.com

Teori evolusi yang dilontarkan Darwin mengambil sample perilaku burung dalam menjalankan kehidupannya, entah mengapa Darwin mengambil sample burung sebagai bahan penilitian ilmiahnya tidak menggunakan perialku tumbuhan, hewan lainnya atau perilaku manusia. Padahal evolusi yang dilakukan manusia lebih banyak dilakukan bukan sekedar perubahan pada diri manusia itu sendiri namun juga pola pikir disegala bidang agar bisa bertahan hidup. Darwin mengamati burung yang pada mulanya adalah burung pemakan biji, namun terbatasnya biji-bijian membuat terjadi perubahan jenis makanan yang berdampak pada bentuk paruhnya. Burung  melakukan proses adaptasi morfologi sehingga terjadi perubahan bentuk paruh yang dimiliki.

Manusia dalam kehidupan didunia ini juga mengalami adaptasi dari zaman kezaman untuk bertahan hidup adaptasi tersebut hanya saja tidak sekedar perubahan fisik semata sebagaimana burung berubah paruhnya karena kondisi makanan yang dijumpai. Evolusi manusia sebagai wujud adaptasi berupa penciptaan teknologi. Manusia zaman purba mengunakan teknologi kuno untuk mengolah bahan makanan berlanjut hingga saat ini banyak kita jumpai teknologi modern pengolah makanan.

Evolusi manusia sebagai wujud adaptasi dalam kehidupan didunia ini mencakup banyak hal dari mulai keyakinan, ekonomi, budaya, hingga politik. Evolusi berpolitik ini yang menarik untuk saya kupas secara simple dalam artikel saya kali ini. Wujud evolusi dalam berpolitik ini berupa sebuah statement hingga menerbitkan sebuah kebijakan. Akan tetap evolusi berpolitik ini tujuan utama untuk bertahan hidup berpolitik baik demi kekuasaan dan atau kelangsungan hidup sebuah partai.

Saya ambil contoh berita yang hangat baru-baru ini mencakup dua hal yaitu kenaikan BBM dan bantuan langsung tunai (BLT) dua kebijakan yang saling terkaitan. Akan tetapi lebih menarik lagi jika kedua kebijakan tersebut dikeluarkan oleh orang yang sama namun dalam kondisi, zaman, lingkungan yang berbeda.

Jokowi sebagai presiden Republik Indonesia saat ini berbeda Jokowi saat sebagai walikota Solo dan sebagai gubernur DKI saat itu. Untuk bertahan hidup dan demi kelangsungan kekuasaan serta partai melakukan evolusi berpolitik. Kondisi lingkungan menuntut hal tersebut saat menjadi walikota Solo dan menjadi gubernur DKI akan berbeda jauh ketika sudah menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Bukan rahasia umum Jokowi saat menjadi walikota Solo/gubernur DKI sangat anti dengan kebijakan BLT, akan tetapi saat ini sebagai presiden  RI malah gemar bagi-bagi BLT dengan berbagai macam pola. Hal ini dilakukan tentu saja ada sebuah keuntungan yang didapatkan yang utamanya demi keberlangsungan hidup dari segi perpolitikan baik partai politiknya dan kekuasaan yang dipegangnya.

Screenshot Nangis BBM Naik kompas.com

Hal yang sama terjadi ketika kebijakan BBM dinaikkan oleh partai penguasa dengan perilaku penolakan kenaikkan BBM dimasa lalu. Seorang ketua partai menangis atas kebijakan kenaikkan BBM hingga demo menolak, akan tetapi dikala kondisi lingkungan berbeda tangisan atas kenaikan BBM tidak keluar lagi, dibuatlah argumen-argumen, framing untuk menutupi dampak negatif kenaikkan BBM yang didukungnya.

Evolusi elite politik tersebut dilakukan karena perubahan kondisi lingkungan dimana mereka berada. Tangisan menolak kenaikkan BBM dilakukan karena mereka sebagai oposisi yang tentu saja demi berkelangsungan hidup partai harus pandai mengambil hati rakyat agar bersimpati memilih partainya.

Dua sample evolusi berpolitik diatas sah-sah saja dilakukan demi keberlangsungan hidup sebuah partai sebagaimana teori Darwin evolusi burung dengan perubahan bentuk paruh demi makanan yang tersedia dilingkungan burung berada dan bertempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline