Lihat ke Halaman Asli

Remaja Tampubolon

Trainer, Public Speaker, Motivator

Champion in The Making

Diperbarui: 7 April 2020   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Menunggu dan Bertumbuh dengan Hikmat

Kebutuhan manusia yang paling mendasar tuh adalah kenyamanan.

Kita akan mencari cara untuk terus menerus meningkatkan kenyamanan kita dalam berpakaian, dalam makanan, dalam tempat tinggal.

Dan seperti istilah yang kita sering dengar: manusia tidak pernah puas.  Jadi tidak heran, keresahan besar datang untuk kita semua saat tiba-tiba kita dilimitasi untuk tidak keluar rumah dan tidak bisa menjalani rutinitas kita seperti biasanya.

Rasa jenuh dan lelah itu sangatlah wajar. Walaupun koneksi internet lancar, kenapa ya kita terus merasa bosan? Kenapa masih merasa ada yang kurang padahal bukannya harusnya kita senang tidak harus kerja keluar? Kenapa?

Karena kita terbiasa diasah dan berkompetisi. Walau bukan berkompetisi dengan orang lain, tapi kita terbiasa berusaha berjuang melawan diri sendiri. 

Kita terbiasa melawan kemalasan saat bangun tidur karena harus berangkat kerja, kita berjuang melawan keinginan untuk jajan makanan saat sedang duduk di kantor, memaksa diri untuk bisa menyelesaikan tugas dan deadline, mencoba untuk bersabar menghadapi orang orang ditempat kerja. Sekarang itu semua di tahan, rasanya seperti ada yang kurang.

Walau kita berfikir harusnya kita senang dapat "liburan" dadakan, situasinya membuat kita tidak happy.

Bukan pilihan kita untuk diam di dalam rumah dan tidak bersosialisasi, bukan pilihan kita untuk merasa khawatir terhadap dunia luar.

Ini yang membuat situasi kita sekarang jadi membingungkan dan melelahkan. Namun, ini bukan saatnya untuk saling menunjuk dan menyalahkan siapapun, karena ini memang jalan yang harus kita ambil bersama sama, untuk kebaikan bersama.

Seperti yang kita ketahui, tahun 2020 ini perhelatan olimpiade Tokyo siap digelar, namun akibat wabah ini, perhelatan ini harus ditunda tahun depan. Bayangkan para atlet yang sedianya siap bertanding, dengan segala persiapannya, dengan segala latihannya, mendekat ke hari pertandingan, mereka tidak bisa bertanding akibat situasi ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline