Lihat ke Halaman Asli

Menjual Emosi

Diperbarui: 1 Mei 2016   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Remaja Tampubolon (dok.pri)

Kalau dipikir-pikir, seorang sales itu bukan jualan produk. Namun, yang ia jual adalah emosi. Ketika seseorang membeli sebuah mobil, ia tidak hanya membeli sebuah produk mobil. Namun, ia membeli sebuah emosi yang ia dapatkan dari kenyamanan yang ditawarkan oleh mobil tersebut.

Roy Garn, dalam bukunya The Magic Power of Emotional Appeal, bercerita tentang empat toko pakaian dalam yang berada pada satu blok yang sama di sebuah kota. Semuanya menjajakan jenis gaun malam dan pakaian dalam yang sama. Persaingannya sangat ketat. Untuk memenangkan persaingan, salah satu toko menggantungkan dua papan di atas rak. Satu papan bertuliskan “Untuk yang nakal.” Satu papan lain bertuliskan “Untuk yang alim.” Dalam 3 hari, semua persediaan gaun malam dan pakaian dalam di toko tersebut ludes terjual !! 

Apa yang dilakukan oleh toko tersebut merupakan salah satu cara untuk mengaitkan pakaian dengan unsur emosi. Tulisan yang ia pasang bisa dipersepsikan dengan baik oleh setiap konsumen yang datang sehingga barang yang ditawarkannya ludes terjual. Untuk menjual emosi, kita harus cerdas dalam membuat kalimat yang mampu menarik perhatian setiap calon konsumen.

Di bukunya yang sama, Garn juga bercerita tentang sebuah pertemuan bisnis yang dihadiri oleh seseorang yang bertampang biasa-biasa saja. Ia diperkenalkan sebagai “PEMBUNUH DARI BROOKLYN”. Spontan, semua yang hadir di pertemuan tersebut tersentak dengan perkenalannya. Ternyata, setelah dijelaskan, orang tersebut memiliki profesi sebagai PEMBASMI HAMA. Caranya sungguh cerdas dalam menarik emosi orang lain. 

Bagaimana dengan Anda? Seberapa unik dan seberapa kuat emosi yang Anda ciptakan dapat ditangkap oleh calon pembeli Anda? Berpikirlah dan bertindaklah untuk menjual emosi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline