Lihat ke Halaman Asli

Aurelius RL Teluma

Suka mengunyah makna...

Debat atau Debat Semu?

Diperbarui: 18 Januari 2019   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semalam, 17 Januari 2019, publik Indonesia sudah disuguhi debat perdana paslon capres-cawapres RI nomor urut 1 dan 2 peserta pilpres 2019. Sekalipun demikian, menurut hemat saya, secara substantif, debat perdana tersebut masih jauh dari jati diri sebuah perdebatan, apalagi perdebatan politik calon pemimpin sebuah negara. Kesannya masih seperti sebuah debat semu; seolah-olah berdebat!

Secara pribadi saya memiliki anggapan demikian karena melihat belum tampaknya ciri sanggah-menyanggah bahkan sangkal-menyangkal antar kedua paslon. Yang tampak dominan justru seperti pidato pengenalan visi dan misi serta penyampaian program-program kerja. Akibatnya, masing-masing seperti sedang berbicara sendiri-sendiri; tak ada sahut-menyahut gagasan yang terlihat jelas.

Satu lagi yang lebih penting, obrolan kedua paslon tersebut belum menyentuh level argumentasi yang lebih mendasar yakni paradigma di balik visi, misi dan program kerja mereka. Bahkan, boleh dikatakan, sampai ke level ideologi di balik tawaran-tawaran solusi yang disampaikan. 

Berharap pada perdebatan kedua dan seterusnya, sungguh-sungguh terjadi debat!

Salam,

Aurelius Teluma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline