Lihat ke Halaman Asli

Ayo Dong, Hidupkan Kembali Lagu Anak Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Teringat waktu anakku yang pertama berumur 1,5 tahun, saat itu dia sudah mulai bisa bernyanyi, walaupun papanya bukan orang Indonesia dan gak tinggal di Indonesia pengen donk anakku bisa nyanyi lagu anak Indonesia...nasionalis nih...*pastidong*... Akhirnya sang Ibu gak kehabisan akal, cari di youtube mudah-mudahan ada...senengnya hati ini bisa nemuin lagu anak2 kayak Enno Lerian si Nyamuk Nakal, Du Di Dam ato Anak Gembala nya Tasya...akhirnya mulailah download atu2 ..:) Pas diputerin ke si anak..wah gak beranjak tuh dari depan laptop ... [caption id="attachment_135885" align="aligncenter" width="300" caption="Menikmati lagu anak Indonesia"][/caption] Entah apa alasan para pencipta atau produser lagu kanak2 menghentikan produk anak2 seperti dahulu, padahal saya yakin anak2 masih suka dan akan lebih menikmati dunia kecilnya dengan lebih bahagia. Sewaktu menonton Idola Cilik rasanya sedih juga karena anak-anak menyanyikan lagu2 cinta yang menurut saya masih sangat dini bagi mereka untuk mengerti maksud dari lagu-lagu dewasa tersebut.Selain itu pun kita sebagai orang dewasa rasanya tidak pantas seorang anak menyanyikan lagu-lagu asmara.Lantas kemana perginya para pemenang idola cilik tersebut? Apakah mereka diorbitkan sebagai penyanyi dewasa juga? Apakah para pencipta dan produser takut anak2 sudah gak tertarik dengan lagu anak-anak? Gak juga tuh ...buktinya kedua jagoanku sangat senang mendengarkan lagu anak2 Indonesia yang saya download dari Youtube. Jadi selain lagu berbahasa Inggris yang mereka dapatkan dari sekolah ataupun CD mereka juga bisa menyanyikan lagu anak2 Indonesia. Bagaimana ya, ayo dong dihidupkan lagi artis2 cilik seperti dahulu dengan lagu-lagu yang lebih pas untuk anak-anak Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline