[caption id="" align="aligncenter" width="529" caption="Sumber: kidsklik.com"][/caption]
"Hayo jendral penculik. Ndang balekno bapakku yen ran gelem diamuk Paklik-ku!"
(Ayo jenderal penculik, cepat kembalikan ayahku kalau tidak mau dimarahi pamanku”) kata Fitri, anak Wiji Thukul menimpali postingan pamannya, Wahyu Susilo di laman facebook terkait puisi yang dibuat oleh penculik Wiji Thukul dan sejumlah aktivis lainnya, Prabowo Subianto.
Wahyu Susilo, adik Wiji Thukul, penyair yang hilang dalam tragedi Mei 1998 sampai saat ini jengah melihat kelakuan Prabowo Subianto yang membuat puisi untuk menyindir lawan politiknya, Jokowi, Megawati dan PDIP. Secara tegas, Wahyu mengatakan Prabowo tidak pantas berpuisi sementara dirinya menculik sang pembuat puisi.
"Tak pantas kau berpuisi, ketika pembuat puisi itu kau CULIK ! Camkan itu wahai penculik !!!" kata Wahyu lewat akun facebooknya, Selasa (1/4).
Usai pendeklarasian Jokowi sebagai Capres PDIP 2014, Prabowo seperti kebakaran jenggot. Prabowo tidak henti – hentinya menyerang Megawati, Jokowi dan PDIP. Mengungkit – ngungkit masalah Megawati yang pernah menjabat Presiden RI, mengungkit – ngungkit jasanya dalam mendanai Jokowi dalam Pilkada DKI 2014 dan mengatakan Jokowi tidak pandai berbalas budi, serta mengungkit – ngungkit perjanjian Batu Tulis yang dibuat pada 2009. Prabowo seolah menjadi orang yang paling benar, padahal dirinyalah penjahat dan pengkhianat bangsa ini sesungguhnya.
Serangan itu tidak hanya dilontarkan langsung dalam kampanyenya, Prabowo menggunakan puisi sebagai senjata. Berikut sejumlah puisi yang dibuat oleh Prabowo sendiri ataupun Gerindra untuk menjatuhkan Jokowi dan PDIP.
Asal Santun Boleh Bohong Asal Santun, Boleh Mencuri Asal Santun Boleh Korupsi Asal Santun, Boleh Khianat Asal Santun Boleh Khianat Asal Santun, Boleh Ingkar Janji Asal Santun Boleh Jual Negeri Asal Santun, Boleh Menyerahkan Kedaulatan Negara Kepada Asing Asal Santun
By: Prabowo Subianto
Air Mata Buaya
Kau bicara kejujuran sambil berdusta Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam Kau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celah Kau bicara persatuan sambil memecah belah Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita Kau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang sama Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata Air mata buaya
By: Fadli Zon
Sajak Seekor Ikan
Seekor ikan di akuarium Kubeli dari tetangga sebelah Warnanya merah Kerempeng dan lincah Setiap hari berenang menari Menyusuri taman air yang asri Menggoda dari balik kaca Menarik perhatian siapa saja Seekor ikan di akuarium Melompat ke sungai Bergumul di air deras Terbawa ke laut lepas Di sana ia bertemu ikan hiu, paus, dan gurita Menjadi santapan ringan penguasa samudra By: Fadli Zon
Semoga Rakyat Tidak Gampang Lupa
Dulu kau jual satelit negara kami ke Singapura melalui jualan Indosat dengan murah, Sehingga kita dimata-matai negara tetangga ! #SudahLupa ?!? Dulu kau jual aset-aset kami yang dikelola BPPN dengan murah (hanya 30%nilainya) ke Asing, dapat komisi berapa tuh ! #Sudah Lupa ?!? Dulu kau jual kapal tanker VLCC milik Pertamina lalu Pertamina kau paksa sewa kapal VLCC dengan mahal, Untung berapa kau dan rugi berapa kami ! Sudah #Lupa ?!? Dulu kau jual gas Tangguh dengan murah (banting harga) ke China (hanya $3 per mmbtu),lalu sekarang kau teriak-teriak selamatkan Migas ! #SudahkahLupa ?!? Dulu kau buat UU Outsourching yang merugikan kaum buruh wong cilik, Sekarang kau koar-koar atas nama buruh wong cilik ! #MenolakLupa
Dulu kau berikan SP3 dan SKL, Release dan discharge untuk bandit-bandit dan Rampok BLBI pencuri uang rakyat ! #SemogaRakyatTidakLupa 7. Sekarang, Kau ngomong lagi soal nasionalisme, Setelah kader-kader kau banyak yang korup ! #Susah Lupa Dan sekarang, Untuk mengkatrol suaramu yang terpuruk, Kini kau umpankan Si "Kotak-Kotak" ! #Pura2 Lupa ?!? Dulu kau berhutang Triliunan rupiah hanya untuk menyelamatkan bandit-bandit perampok Negara, Sekarang kau juga didukung bandit-bandit untuk naikkan #Capres bonekamu. Dulu kau ngambek karena tidak menang lawan SBY, Sekarang kau jumawa dan sombong meski belum menang, #Lupa juga? Dulu kau lupakan korban 27 Juli yang tewas dan terluka tidak lain adalah kader-kader Moncong Putihmu, Setelah itu kau berkoalisi bersama orang yang menjadi salah satu aktornya. Dan kini kau ungkit-ungkit lagi dosa orang tersebut? #Lupa? Ada yang ketinggalan tuh, Soekarno Merebut Papua Barat, Soeharto Merebut Timor-Timor, Kau #MELEPAS Pulau Sipadan dan Ligitan Dan yang paling membuat kami sakit Hati adalah, Kau jual ke 60 cukong demi. Si banteng kotak-kotak Ayo kita sebar kan
By: Gerindra, disebarkan lewat BBM.
Sumber:
Tempo.co
Merdeka.com
Kompasiana.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H