Lihat ke Halaman Asli

Ketika Perahu Demokrat Semakin Terlihat Oleng

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini, salah satu kader Partai Demokrat yang sering memberikan statement tentang kebaikan partainya, sedang menghadapi masa-masa sulit. Ia sedang menghadapi kasus hukum yang menjeratnya, yaitu kasus suap SKK Migas dengan terdakwa Rubi Rubiandini. Siapakah dia? Ya, dia adalah Sutan Bhatoegana yang mulai mendapatkan cekal untuk berpergian keluar negeri dari komisi anti rasuah di Republik ini.

Sayangnya, ketika kasus ini mencuat, Partai Demokrat mulai terlihat buru-buru “cuci tangan” terhadap kasus ini, bahkan terkesan mulai menganaktirikan seorang Sutan Bhatoegana. Hal ini terlihat, ketika Ruhut Sitompul (juru bicara Partai Demokrat yang juga anggota DPR RI) memberikan statement terkait kasus yang menimpa Sutan beserta kesaksian Sutan mengenai keterlibatan Cikeas di dalamnya.

"Orang kalau mau jatuh ke jurang, dia akan memegang semua ranting yang bisa dia jangkau. Nah itu yang sekarang terjadi pada Sutan," kata Ruhut. Statement ini muncul gara-gara, Sutan mulai menyebutkan keterlibatan Sang Anak Penguasa, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas ke dalam kasus SKK Migas.

Sungguh disayangkan kelakuan dari seorang Ruhut Sitompul. Baik secara individu ataupun mengatasnamakan Partai Demokrat, ia sebaiknya tidak berbicara seperti itu. Ini mengindikasikan bahwa partai pemenang Pemilu dua periode berturut-turut ini mulai kehilangan kestabilan organisasi. Partai yang notabennya sebagai kendaraan para kader untuk menyebarkan pemikirannya, terlihat malah bukan membantu kader yang terjerat kasus hukum dan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Tetapi seakan lebih menjatuhkan kader yang bersangkutan padahal Sutan masih berbicara sebagai saksi.

Tidak hanya Ruhut, tapi juga dilakukan oleh Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok. Mubarok bahkan melarang Sutan untuk berbicara terlalu banyak di media, karena diakhawatirkan ada bias informasi (padahal justru Mubarok yang mengeluarkan statement di media masa). Disini terlihat bahwa Demokrat memang belum bisa melokalisir masalah internal partainya. Pelibatan media dalam penyampaian pendapat mengenai kader partai yang terjerat kasus hukum, menunjukkan bahwa tidak ada ketegasan dalam pencarian solusi di internal Demokrat. Dan terlihat bahwa tidak ada ketegasan juga dari pimpinan Partai Demokrat (Susilo Bambang Yudhoyono) terkati kisruh internal pada partai besutannya ini.

Sepertinya Demokrat harus banyak bebenah diri dulu sebelum menentukan sikap di Pemilu 2014 ini. Semoga Pak SBY masih kuat menjadi nahkoda Partai Lambang Mercy ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline