Bulan Juni hingga Oktober merupakan "musim" 'Pesta Sekolah' di kampung saya dan kampung-kampung lain di Manggarai. Pesta Sekolah sudah mengakar dan menyatu dalam budaya kami orang Manggarai (Timur, Tengah, dan Barat) di Pulau Flores, NTT. Kabupaten-kabupaten lain di Flores bahkan NTT, tidak mengenal istilah 'Pesta Sekolah'.
Pesta Sekolah merupakan suatu acara pengumpulan dana untuk biaya pendidikan anak yang hendak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
Di kampung saya, di Lereng, Desa Gunung Baru, Kota Komba Utara, Manggarai Timur, Pesta Sekolah mulai dikenal sejak tahun 1980-an. Kala itu, Pesta Sekolah dilakukan untuk membiayai pendidikan mulai dari jenjang SMA hingga Perguruan Tinggi.
Namun, sejak 2010, Pesta Sekolah hanya berlaku bagi yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Dalam Pesta Sekolah, banyak sekali acara yang dibuat oleh pemandu atau MC. Acara-acara itu dilakukan untuk menggalang dana dari para tamu undangan, di luar acara inti yakni 'tiba lime' (jabat tangan).
Setiap tahun, warga kampung selalu menyiapkan uang untuk Pesta Sekolah. Ini sudah menjadi kewajiban. Ada keharusan untuk mengikuti acara ini. Yang tidak ikut, pasti ada semacam 'rasa malu' dengan pemilik hajatan.
Bagi kami, Pesta Sekolah adalah salah satu solusi di tengah mahalnya biaya pendidikan. Kami bergotong-royong mengumpulkan rupiah untuk pendidikan generasi penerus di kampung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H