Mungkin kita terkadang merasa adahal yang perlu kita perbuat dan memikirkan apa hal yang paling penting terlebih dahulu.
2
Manusia sepanjang sejarah itu-kan, berusaha mencari dan menemukan makna hidup
Dan dia akhirnya jatuh diantara satu dan dua
Hidup ini ada makna atau ada makna dari realitas/kenyataan yang lebih tinggi dan kita hanya disetir saja
Katanya ''Camus dua-duanya tidak kondusif untuk hidup kita, Dua-duanya memposisikan kita sebagai objek. Jadilah subjek sendiri dalam hidupmu, Ciptakan maknamu sendiri dalam hidupmu?
Mungkin itu tidak Objektif', tapi makna yang kamu ciptakan sendiri, Versimu sendiri itu membuat hidupmu sekarang jadi lebih berharga.
Dan kamu tidak merasa kosong lagi, tidak merasa hampa karena absurditas tadi. tidak apa - apa hidup ini Absurd, kalau hidup ini karu - karuan. ''Coba bikin versiku sendiri yang membuat hidup ini rasanya kaya lurus ada maknanya. ''Tapi makna versiku tanpa harus merasa makna ini final, makna ini puncak.
Disini sudah kelihatan eksistensialismenya, 'Jadi eksislah - Jadi dirimu sendiri dengan makna yang kamu buat sendiri.... ''Tapi bukan makna haqiqi kang? ''yaa tidak apa - apa. Yang penting begitu kamu mempunyai makna hidupmu kamu jadi lebih berharga, Versimu sendiri. Setelah tadi kamu menerima absurditasnya, Bahwa hidup ini absurd. Sekarang kamu beri-makna, ''Lah kang nanti hidup saya tidak karu - karuan? Makna saya apa laku? Kalo makna saya besok tidak nyambung gimana? Jawaban saya: Bikin makna lagi, Bikin makna baru lagi, Kalau sudah tidak merasa cocok yaa ganti lagi...
Dulu mungkin kalian sebelum kuliah atau kerja. ''Saya kang mau belajar, Mau kerja, Pacaran tidak misalnya, Yahh itukan berarti makna versimu sendiri. Tapi mungkin nanti semester tiga,''Kok ada yang nyantol dan mau, Rugi nih kalau dilepaskan. Misalnya