Lihat ke Halaman Asli

Merangkai Kata, Menjadi Makna, Spasi Tunjukkan Cinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sabtu (31/07) lalu, satu kumpulan bagian dari para Kompasiana yang menamakan mereka dengan nama spasi, yang kata Mas Syam seorang petani “SPASI itu mempunyai kepanjangan Sering Pusing Akibat Suka Iseng”, mengadakan kumpul bersama dan melakukan pelatihan menulis cerita di SDN Muara 1 Teluk Naga, Tangerang. SD yang berada beberapa kilometer dari Bandara Soekarno Hatta, tetapi murid-murid itu belum pernah datang ke Bandara untuk pergi ke suatu kota. Pelatihan ini bekerja sama dengan  Yayasan Pelita Hati yang sering membantu sekolah itu juga.Awalnya acara ini di cetuskan oleh salah satu anggota Spasi yaitu Gitaditya, yang kemudian kami semua jalankan. Anggota-anggota SPASi yang datang pada saat itu yaitu Mas Syam, Mbak Mariska Lubis, Deedee Sabrina, Andi Gunawan, Pungky, Sabrina Saby, Tantri O winata, Gibic, Aditya, Fikri, Mahatma Putra, Agni Karma (atau nama aslinya Endra) dan saya sendiri.

Acara ini kali pertama diadakan oleh anak-anak Spasi. Alur kegiatan dilakukan secara sederhana tetapi dapat diserap oleh anak-anak yang mengikutinya. Pertama, kegiatan Ice breaking dilakukan oleh Andi Gunawan dan Pungky yang membawa guyonan mereka ke tengah murid-murid yang berisikan kurang lebih dua puluh orang. Setelah itu acara makan siang bersama dan dilanjutkan dengan bagaimana cara menulis cerita yang di berikan oleh Mbak Mariska Lubis.

Anak-anak itu sepertinya sangat menikmati dalam menulis cerita. Cerita yang mereka buat sangat simple, tetapi cerita itu adalah cerita asli pemikiran mereka yang masih lugu tanpa ada manipulasi. Mbak Mariska memberikan tujuh lembar kertas yang dipakai untuk membuat alur cerita. Pertama mereka menuliskan nama, umur dan tanggal dilanjutkan dengan menulis judul tulisan yaitu “Cerita Si Bolang”. Di dalam alur cerita itu, mereka disuruh menulis keinginan mereka untuk pergi kemana atau menjadi apa, dengan siapa, dan apa yang akan mereka lakukan di sana. Kemudian, dilanjutkan dengan siapa saya (saya diisi dengan diri mereka masing-masing), siapa seseorang yang mau diajak ke suatu tempat itu dan dideskripsikan dengan jelas. Lalu di lembar selanjutnya, isi dari kejadian yang mereka lakukan selama mereka di sana, apa yang mereka lakukan dengan orang yang ikut bersamanya sampai malam menjelang dan cerita disudahi. Mereka mengerjakannya dengan sangat giat dan serius. Untuk selanjutnya, mereka diberikan kembali alur cerita yang sama tetapi dengan judul yang berbeda, tanpa dibimbing oleh Mbak Mariska.

[caption id="attachment_213958" align="aligncenter" width="500" caption="Spasi bersama dengan anak-anak SDN Muara 1 Teluk Naga"][/caption]

Acara dilakukan dari jam sebelas siang sampai jam empat sore, kemudian tidak lupa berfoto bersama dengan mereka dan anak-anak Spasi. Kegiatan ini sepertinya akan dilakukan secara berlanjut, karena Mbak Mariska ingin sekali tulisan-tulisan yang mereka buat itu di bukukan, agar semua orang mengetahui bahwa menulis itu tidak memandang usia, status, kasta maupun golongan. Siapa pun bisa menulis apapun bisa di tulis. Ini akan menjadi hal yang menarik dan menjadi pelajaran bagi anak-anak lain bahwa menjadi penulis tidak sulit.

Video dokumenter yang sangat keren bisa di lihat di sini yang didokumentasikan oleh Mahatma Putra

dan semua postingan-postingan dari teman-teman :

foto-foto dan reportase menarik di sini oleh Pungky

dan reportase-reportase lain dari :

andi gunawan

ML alias Mariska Lubis

gibic

Dee dee Sabrina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline