Lihat ke Halaman Asli

reka kirana

Mahasiswa PPG Calon Guru Gelombang 2 2024

Kurikulum Merdeka: Efektifkah Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah?

Diperbarui: 11 Oktober 2024   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Reka Kirana

Mahasiswa PPG Bagi Calon Guru Matematika Gelombang 2 FKIP Unissula

Pembelajaran Berdiferensiasi Matematika

Pengampu: Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd.

Pernahkan kalian berpikir bagaimana cara guru mengenali dan memahami kebutuhan tiap siswanya? Tentu dalam penerapannya, setiap siswa memiliki latar belakang dan cara pendidikan orang tua yang berbeda-beda. Hal tersebut membentuk karakteristik siswa sehingga memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Kurikulum yang diterapkan saat ini, yaitu kurikulum merdeka mendorong sekolah untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

            Ditilik melalui definisinya, pembelajaran berdiferensiasi adalah teknik pembelajaran dimana guru memberikan treatment yang berbeda terhadap kebutuhan individual tiap siswa. Kebutuhan siswa dalam belajar meliputi minat belajar, gaya belajar, dan pemahaman terhadap materi yang akan diajarkan. Kebutuhan yang berbeda, tentunya membutuhkan penanganan yang berbeda. Namun, bagaimana jika siswa dengan ragam kebutuhannya berada pada satu kelas yang sama? Bagaimana guru dapat memenuhi setiap kebutuhan tanpa ada siswa yang merasa tertinggal?

            Sebagai seorang pendidik, menyalurkan ilmu kepada siswa menjadi salah satu tugas utamanya. Namun, memastikan siswa memahami apa yang disampaikan oleh guru menjadi poin utama dalam suksesnya proses pembelajaran. Bagaimana jika anak yang lebih suka belajar melalui tayangan video diminta untuk memahami materi melalui teks bacaan panjang? Tentu akan ada rasa jenuh dan sulit memahami materi. Namun di dalam satu kelas tersebut, tentu tidak seluruh siswa menyukai pembelajaran melalui video. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, guru didorong untuk memberikan materi dengan cara yang disukai oleh seluruh siswa. Dengan kata lain, guru harus memenuhi setiap kebutuhan siswanya.

            Pada kasus ini, guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan langkah-langkah sebagai berikut.

  • Menentukan tujuan pembelajaran.
  • Menganalisis kebutuhan belajar dengan melakukan asesmen diagnostik.
  • Melakukan pemetaan atau pengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan belajarnya.
  • Merencanakan pembelajaran sesuai dengan hasil pemetaan dengan strategi pembelajaran berdiferensiasi konten, proses, atau produk.

Adanya pembelajaran berdiferensiasi mampu membentuk budaya positif di sekolah, yaitu meningkatnya nilai-nilai karakteristik siswa yang kritis dan tanggung jawab. Selain itu juga meningkatakan kemampuan guru yang adaptif dan kreatif. Sehingga dengan adanya kolaborasi baik antara kebutuhan siswa dan pemenuhan kebutuhan oleh guru dapat menjadikan pembelajaran berdiferensiasi ini meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Meningkatnya efektivitas proses pembelajaran akan berbanding lurus dengan meningkatnya hasil belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline