Lihat ke Halaman Asli

Reka Cahyo Anggoro

Teknisi Manufaktur

Pentingnya Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) pada UMKM di Indonesia

Diperbarui: 25 November 2024   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Indonesia, sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia, memiliki sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, jumlah UMKM mencapai lebih dari 64 juta unit pada tahun 2023, dengan kontribusi sekitar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sektor ini, terutama yang bergerak dalam industri pangan, menghadapi tantangan besar dalam memastikan kualitas produk yang memenuhi standar pasar domestik dan internasional. Salah satu solusi strategis untuk meningkatkan daya saing adalah melalui penerapan Good Manufacturing Practices (GMP).

Apa itu Good Manufacturing Practices (GMP)?

GMP adalah serangkaian pedoman dan standar yang dirancang untuk memastikan proses produksi yang konsisten dan aman. GMP mencakup berbagai aspek, mulai dari lokasi dan lingkungan produksi, peralatan, sanitasi, hingga pelatihan karyawan. Standar ini menjadi pedoman penting untuk memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga memiliki kualitas yang dapat bersaing di pasar global.

Mengapa GMP Penting bagi UMKM Pangan di Indonesia?

  1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
    Konsumen modern semakin sadar akan pentingnya keamanan dan kualitas pangan. Produk yang diproduksi dengan standar GMP memberikan jaminan bahwa produk tersebut aman, bersih, dan berkualitas. Hal ini meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk UMKM.

  2. Memenuhi Standar Pasar Internasional
    Dalam upaya ekspor, banyak negara mitra dagang yang mensyaratkan sertifikasi GMP sebagai salah satu kriteria utama. UMKM yang menerapkan GMP memiliki peluang lebih besar untuk memasuki pasar internasional.

  3. Meningkatkan Efisiensi Produksi
    Dengan mengikuti standar GMP, UMKM dapat mengurangi risiko kerusakan produk, meningkatkan efisiensi operasional, dan meminimalkan pemborosan bahan baku. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan profitabilitas usaha.

Tantangan Penerapan GMP pada UMKM

Meskipun penting, penerapan GMP pada UMKM di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, di antaranya:

  1. Keterbatasan Sumber Daya: Banyak UMKM yang menghadapi kendala finansial untuk memenuhi standar GMP, seperti investasi dalam peralatan dan pelatihan.
  2. Kurangnya Pengetahuan dan Kesadaran: Tidak semua pelaku UMKM memahami pentingnya GMP dan dampaknya terhadap daya saing produk.
  3. Infrastruktur yang Belum Memadai: Beberapa daerah masih menghadapi keterbatasan infrastruktur seperti akses air bersih dan fasilitas sanitasi.

Upaya Meningkatkan Penerapan GMP pada UMKM

Untuk mendukung UMKM dalam menerapkan GMP, perlu adanya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan sektor swasta. Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline