Lihat ke Halaman Asli

Reka Dwi Sechowati

Reka Dwi Sechowati

Keadaan Pertanian di Kabupaten Tegal Saat Ini

Diperbarui: 28 Agustus 2021   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                   Sumber : republika.co.id

Kabupaten Tegal memiliki berbagai potensi dalam bidang pertanian. Selain itu, di Kabupaten Tegal memiliki lahan pertanian yang menjanjikan, seperti lahan produktif atau persawahan dan lahan kering yang dinaungi oleh berbagai lembaga pertanian di Kabupaten Tegal. Semua lahan pertanian tersebut sudah tertata sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.

Hal itu akan menarik potensi dari setiap wilayah karena peruntukkan jelas, misalkan wilayah Bumijawa dan Bojong yang menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura, sedangkan di wilayah Warureja, Jatinegara, dan Balapulang terkenal akan produksi beras dan jagung. Kemampuan produksi pertanian pun masih bisa ditingkatkan lagi di masing-masing wilayah.

Namun, masih terdapat beberapa permasalahan yang masih harus diperhatikan pemerintah dalam bidang pertanian. Salah satunya juga yang paling sering terjadi, yaitu alih fungsi lahan , seperti terdapat area terbangun pada lahan yang seharusnya diperuntukkan untuk lahan pertanian, misalkan permukiman atau perumahan, industri, dan kebutuhan prasarana lainnya.

Faktor yang penting dalam produksi pertanian, yaitu air apalagi saat musim kemarau, pasti memerlukan jumlah air yang cukup besar untuk mengcover semua lahan pertanian. Sedangkan, di berbagai wilayah di Kabupaten Tegal, seperti Kecamatan Kramat sering mengalami kekeringan saat musim kemarau sehingga dibutuhkan infrastruktur penampungan air atau irigasi yang memadai, tetapi kenyataan infrastruktur irigasi di Kabupaten Tegal kurang memadai. Keadaan infrastruktur irigasi dan beberapa sungai di Kabupaten tegal rusak akibat sedimentasi sehingga terjadi penyempitan irigasi.

Oleh karena itu, diperlukannya peningkatan infrastruktur irigasi di Kabupaten Tegal, seperti pergerukan irigasi dan sungai akibat sedimentasi yang cukup besar menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan pemerintah dalam membantu petani untuk memenuhi kebutuhan air lahan pertanian.

Selain itu, di Kabupaten Tegal juga masih kekurangan penampungan air hujan. Sebenarnya, di Kabupaten Tegal memiliki banyak embung, tetapi kapasitas embung tersebut kecil sehingga saat musim kemarau embung akan ikut mengering juga. Di Kabupaten Tegal hanya memiliki satu waduk besar, yaitu Waduk Cacaban yang berada di Kecamatan Kedungbanteng, namun debit air di waduk tersebut semakin sedikit dan tidak bisa lagi menampung air secara maksimal karena pengendapan tanah. Saat musim kemarau, waduk hanya bisa mengairi lahan di sekitar waduk, seharusnya air waduk tersebut dapat mengairi sampai ke wilayah pantura sehingga lahan yang jauh dari Waduk Cacaban mengering.

Oleh karena itu, pemerintah perlu membangun embung besar di sekitar wilayah yang jauh dari Waduk Cacaban sehingga saat musim kemarau embung tersebut dapat menampung air sebanyak-banyaknya dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta lahan pertanian saat musim kemarau. Dan pergerukan di Waduk Cacaban agar dapat menampung air yang lebih banyak lagi.

Pertanian di Kabupaten Tegal juga masih sulit dalam memasarkan hasil panennya secara maksimal karena meningkatnya jumlah impor produk hasil pertanian yang dinilai lebih murah dibandingkan produk hasil pertanian yang ditanam di Kabupaten Tegal. Oleh karena itu, diperlukannya bantuan kepada petani dalam memasarkan hasil panennya, seperti bekerja sama Badan Usaha Milik Petani dan juga Himpunan Kerukunan Tani Indonesia di Kabupaten Tegal dalam memasarkan hasil panennya ke kota-kota besar dengan harga stabil.

Jika pertanian di Kabupaten Tegal semakin maju, maka akan menjamin masa depan kebutuhan pangan di Kabupaten Tegal. Selain itu, dapat juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani di Kabupaten Tegal yang pastinya hal itu juga akan berdampak pada kebutuhan pangan se Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline