Lihat ke Halaman Asli

Rejeki Cahaya I

Ekspresi untuk aktualisasi

KKN Rekognisi UPI 2021: PJJ Tidak Memadai, Sekolah Alam Jadi Solusi

Diperbarui: 24 September 2021   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Pandemi COVID-19 mulai memasuki Indonesia dan memberikan dampak besar pada sektor ekonomi, kesehatan, industri, dan juga pendidikan. Dalam bidang pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. 

Namun, hal yang sangat memprihatinkan ketika komponen Pembelajaran Jarak Jauh yaitu siswa, guru, orangtua, media pembelajaran, penilaian, gawai, serta jaringan internet di beberapa daerah terutama sekolah masih dapat dikatakan sangat jauh dari kata “siap”. Padahal pendidikan merupakan unsur utama dalam kemajuan suatu negara dan hal ini seharusnya tidak berhenti hanya karena pandemi covid-19 ini.

Berdasarkan permasalahan inilah pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meluncurkan suatu program yang menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yaitu Kampus Mengajar. 

Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa di seluruh Indonesia untuk berkontribusi nyata secara langsung meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar, terutama yang berada di daerah 3T. 

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga melalui program KKN Rekognisi melakukan pengakuan terhadap program Kampus Mengajar sebagai salah satu bentuk dukungan untuk menangani permasalahan pendidikan yang dialami siswa SD di daerah yang kurang dalam pembelajarannya.

Rejeki Cahaya Ismaya (21), mahasiswa prodi PGSD Penjas FPOK UPI yang merupakan salah satu peserta Rekognisi KKN 2021 dari program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang dilaksanakan di SD Negeri Girimukti, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, selama kurang lebih 3 bulan dan dimulai dari tanggal 29 Maret 2021 sampai 25 Juni 2021. Beberapa kegiatan yang dilakukan di sekolah tersebut diantaranya Mengajar, Adaptasi Teknologi dan membantu Admnistrasi Sekolah.

Salah satu kegiatan yang dapat disoroti yaitu kegiatan mengajar. Dilatar belakangi kurangnya fasilitas pendukung PJJ dari siswa. Rejeki mencoba untuk menyiasati hal tersebut dengan melakukan Sekolah Alam. 

Sekolah Alam disini yaitu melakukan pembelajaran di ruang terbuka dan berada di tengah-tengah perbukitan. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa dapat tetap melakukan pembelajaran meskipun tidak dalam ruangan yang dikhawatirkan dapat menjadi penyebab penyebaran virus covid-19.

dokumentasi pribadi

Sekolah Alam ini diikuti hanya oleh sekelompok siswa yang sangat terkendala untuk PJJ dan juga hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kerumunan. 

Kegiatan ini dimulai dengan jalan santai dari titik kumpul sampai ke tempat tujuan. Jalan santai ini juga sebagai bentuk aktivitas jasmani yang dapat meningkatkan imun siswa ketika berada di situasi pandemi saat ini. 

Sepanjang perjalanan siswa tetap belajar mengenai hal apa saja yang mereka temui di perjalanan dengan dibantu penjelasan dari Rejeki sebagai guru pendamping mereka. Di dalam kegiatannya setelah sampai di tempat tujuan siswa didorong untuk meningkatkan kemampuan Literasi dan Numerasinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline