Lihat ke Halaman Asli

Apa yang Salah dengan Saya?

Diperbarui: 16 Oktober 2015   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2012 merupakan tahun masuk saya ke kampus sudah saya impikan mulai dari SMA yaitu UG#

Banyak orang yang menyampaikan bahwa ilmu dan pengetahuan orang-oarng disana jauh lebih dalam jika dibandingkan dengan kampus tetangga. Pastinya itu semua tidak lepas dari tenaga pengajar atau lebih dikenal dosen, jadi kesimpulan sementara adalah ilmu dosen di UG# sangat dalam dan bagus,

Masuk ke kelas, membuat saya teringat akan alasan mengapa kampus UG# ini masuk dalam daftar kampus terbaik yaitu dosennya yang luar biasa.

Di pertemuan pertama dosen-dosen yang masuk mulai membukakan mata hati dan pikiran bagaimana kehidupan seorang mahasiswa namun ada juga memang dosen yang kurang pintar dalam mengajarkan materi.

Intinya diawal pengajaran kita akan merasa sangat beruntung dengan apa yang kita punya sekarang (sebuah kursi di kampus terbaik ), dosen yang saya miliki disini memiliki jiwa kebangsaan yang baik karena mau memberikan hati dan jiwanya untuk mengajarkan orang tentang “kebenaran” dan mereka memberikan banyak inspirasi lewat pembelajaran di kelas.

Tapi

Apakah itu semua cukup untuk mencantumkan nama UG# sebagai kampus terbaik?

Saya rasa tidak

Tidak dengan sebagian dosen yang tidak niat mengajar

Tidak dengan dosen yang kurang membimbing mahasiswa bimbingannya

Tidak dengan banyaknya mahasiswa angkatan tua yang belum mendapatkan gelar sarjananya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline