Lihat ke Halaman Asli

Reja

Pengusaha

Mengapa Terlambat adalah Seni yang Terlupakan? Sebuah Kajian Psikologis

Diperbarui: 3 Juli 2024   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkah keterlambatan seseorang yang terus-menerus membuat Anda merasa jengkel atau bahkan marah? Atau mungkin Anda juga sering merasa kesulitan untuk tiba di suatu tempat tepat waktu? Terlambat adalah sebuah fenomena yang sering diartikan sebagai kebiasaan buruk atau tanda tidak menghargai waktu orang lain. Namun, di balik sudut pandang ini, ada seni yang halus dan sering diabaikan dalam mempelajari bagaimana cara untuk tidak terlambat.

Pandangan tentang Ketidaktepatan Waktu

Ada perbedaan besar dalam cara pandang setiap orang dan budaya terhadap keterlambatan. Terlambat dapat diartikan oleh beberapa orang sebagai tanda kecerobohan atau sikap apatis. Di sisi lain, dalam beberapa konteks budaya, keterlambatan dapat dilihat sebagai standar sosial, dan bagi yang lain, hal ini dapat menjadi indikasi signifikansi atau status sosial yang tinggi.

Psikologi dari Keterlambatan

Ada beberapa alasan psikologis yang mungkin untuk keterlambatan dalam berperilaku. Salah satu faktor yang sering dikutip adalah kecenderungan untuk memperkirakan waktu yang tidak tepat. Orang sering meremehkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau perjalanan, yang mengakibatkan keterlambatan yang tidak disengaja.

Ada juga faktor psikologis lainnya, seperti:

Perasaan Kendali:

Ketika orang memilih untuk pergi ke suatu tempat dengan cara tertentu, mungkin untuk menegaskan otoritas atau kendali mereka atas keadaan, mereka mungkin merasa lebih memegang kendali.

Perhatian terhadap Detail:

Individu yang sering terlambat dapat merasakan waktu secara berbeda karena perubahan fokus atau perhatian terhadap detail tertentu.

Kebiasaan dan Lingkungan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline