Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Mental Korban Rasisme

Diperbarui: 28 Januari 2021   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beraneka ragam ras, suku, agama dan budaya yang artinya keberagaman rakyatnya pun sangatlah banyak. Hal inilah yang seharusnya menjadi ikatan antar rakyat yang disebut toleransi. Namun yang kita lihat saat ini masih banyak warga negara indonesia yang menjadikan keberagaman itu bukan sebagai pengikat dan masih sering dijumpai adanya perlakuan atau bahkan tindakan oknum yang diskriminatif khususnya terhadap kelompok minoritas. Seringkali terlihat media yang melaporkan tindakan rasisme yang ada padahal Indonesia telah memberikan jaminan perlindungan untuk bebas dari perlakuan yang diskriminatif sebagai hak konstitusional yang ditentukan dalam pasal 28I ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berbagai gerakan menentang perlakuan rasisme terus dilakukan, pada dasarnya mereka menuntut keadilan hingga jaminan hukum.

Sejak peristiwa hancurnya dua gedung World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001, kala itu teroris sengaja menabrakan dua pesawat ke Menara Kembar Word Trade Center (WTC) di Kota New York, Amerika Serikat. Islamofobia mulai muncul di Amerika Serikat (AS). Kala itu rakyat Amerika sangat marah pasalnya hampir 3.000 orang menjadi korban tewas.  Mereka meyakini pelakunya adalah kelompok Alqaidah dari Timur Tengah. 

Sebab hal tersebutlah muncul stereotip di masyarakat mengenai Islam, mereka menyalahkan muslim karena para pelaku diduga berhubungan dengan Al-Qaeda dan kebanyakan berasal dari Timur Tengah. Walaupun tragedi mengerikan yang membuat banyak muslim dibenci di Amerika telah berlalu kurang lebih 20 tahun yang lalu namun faktanya masih banyak muslim yang menjadi sasaran rasisme, contohnya, seorang wanita yang memakai hijab, disemprot wajahnya dengan bubuk lada pada 4 Juli 2019 di Kandiyohi County, Minnesota. Seorang perempuan muslim juga pernah ditarik hijabnya dan disuruh pulang kembali ke negaranya.

Dari kejadian yang terjadi di WTC, terlihat bahwa korban rasisme di Amerika Serikat cukup banyak. Dimana korban tersebut tidak melakukan kesalahan, namun tetap dicaci maki karena menganut agama islam. Tindakan rasisme yang dilakukan oleh warga AS disebabkan karena adanya trauma serangan teroris. Namun tindakan rasisme tidak akan menyelesaikan masalah apa-apa dan akan menimbulkan trauma korban tindakan rasisme tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah Rasisme di Lingkungan Kampus yaitu sebagai berikut:

1. Apa itu rasisme?

2. Mengapa tindakan rasisme dapat terjadi?

3. Apa dampak mental terhadap korban tindak rasisme?

1.3. Tujuan

Setelah rumusan masalah dibuat, adapun tujuan dari makalah Rasisme di Lingkungan Kampus yaitu sebagai berikut

1. Untuk mengetahui pengertian dari rasisme.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline