Lihat ke Halaman Asli

Creative MarComm Class: Because Normal is Boring

Diperbarui: 5 Januari 2017   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Normal is boring. Inilah jargon yang mendasari kelas komunikasi marketing kreatif di kampus saya. Jargon ini dibawa langsung oleh sang dosen, Miss Ira, yang juga merupakan judul buku karangannya. Selama satu semester beliau mengajarkan kami untuk menjadi orang yang kreatif.

Pada kelas ini, kami diajarkan bagaimana cara memarketingkan sesuatu dengan cara yang kreatif. Ya, menurutnya untuk menjadi seorang yang kreatif kita tidak boleh takut untuk menjadi “berbeda” atau tidak normal dibandingkan hal-hal pada umumnya.

Di awal pertemuan, kami diminta untuk mengartikan apa itu kreatif menurut kami dan hanya dalam satu kata. Setelah itu kami diminta untuk mengenalkan diri di depan kelas dengan cara yang berbeda dari perkenalan pada umumnya.

Miss Ira meminta kami untuk bercerita sedikit tentang hal unik dan menarik dalam hidup kami yang bisa membuat kami menjadi mudah untuk diingat oleh orang lain karena cerita unik tersebut.

Sesi perkenalan ini menurut saya menyenangkan karena memang sebelumnya di kampus belum ada dosen yang meminta kami melakukan hal seperti itu. Ini membuat Miss Ira menjadi berbeda dengan dosen lainnya. Dari sesi ini juga membuat saya dan teman-teman sekelas lainnya menjadi lebih akrab melalui kisah-kisah hidup kami. Banyak sekali cerita unik dan menarik dari teman-teman sehingga sesi ini berjalan diiringi dengan tawa dan candaan, terkadang juga ada ejekan karena tidak sedikit dari kami yang memiliki cerita konyol.

Setelah masing-masing dari kami bercerita, Miss Ira meminta kami untuk menilai perkenalan diri teman-teman lainnya dari skala 1-5. Setelah itu nilai tersebut dikumpulkan pada beliau dan tiga orang terbaik dengan nilai tertinggi akan mendapatkan hadiah. Nah, ini juga merupakan keunikan dari Miss Ira yang tidak dimiliki oleh dosen saya sebelumnya. Beliau membagikan hadiah kepada mahasiswa yang mengerjakan tugas dengan baik dan menarik menurut penilaiannya.

Miss Ira memiliki basic seorang penulis, beliau memiliki blog pribadi dan juga buku. Tidak hanya itu, beliau juga aktif di kegiatan travelling dan wisata kuliner. Tidak sedikit kegiatannya yang sudah dimuat di media. Dari dasar ini juga beliau mengajarkan kami untuk rajin menulis blog. Kami diminta untuk menulis tentang diri kami sendiri, me-review restoran favorit kami, membuat cara kreatif dalam mempromosikan kota, dan lain-lain. Cara ini menurut beliau efektif untuk membuat kami menjadi suka menulis karena menulis bukan kegiatan yang membosankan, bahkan kalau serius bisa menjadi tambahan uang jajan kata beliau. Kebiasaan menulis tentu saja disertai dengan membagikan (share) tulisan kami melalui sosial media yang kami memiliki. Dari sini Miss Ira juga ingin membuat kami makin kreatif dalam merangkai kata lewat postingan sosial media agar blog kami dapat dibaca oleh banyak orang.

Selain tulisan, Miss Ira juga meminta kami untuk mendalami media video blogging atau yang saat ini dikenal dengan sebutan vlog. Kami memiliki tugas individu untuk membuat video tentang apapun dari diri kami dan kemudian mengunggahnya ke youtube. Ohiya, semua tugas yang diberikan oleh beliau pasti akan diberikan hadiah untuk tiga orang terbaik menurut penilaiannya. Cara ini bagi saya bisa memotivasi mahasiswa untuk lebih giat mengerjakan dosen. Hadiahnya pun diberikan di depan kelas dengan cara diumumkan siapa yang terbaik. Sesi ini biasanya ramai dan menyenangkan karena terkesan kami sedang dalam kompetisi.

Saya secara pribadi merasakan perbahan dari diri saya mengenai kegiatan menulis blog dan membuat video karena menurut saya portal ini harus semakin dimanfaatkan seiring dengan semakin berkembangnya teknologi. Untuk menjadi seorang yang kreatif berarti harus menjadi seorang yang terbuka atas perkembangan. Memanfaatkan berbagai hal yang sedang marak namun harus bisa mengemasnya dengan cara yang berbeda dari orang lainnya. Ini juga yang terus-terusan disebut oleh Miss Ira di kelas, bahwa harus ada cara kreatif agar apapun yang ingin kita bagikan ke orang lain (istilahnya) bisa viral.

Mungkin kelas kreatif tidak cukup hanya diajarkan pada satu mata kuliah selama satu semester. Menurut saya seharusnya ada tambahan mata kuliah lanjutan untuk kelas sejenis ini agar mahasiswa juga semakin bisa bersaing dengan cara-cara yang kreatif. Last but not least, terima kasih Miss Ira untuk satu semester yang berkesan :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline