Lihat ke Halaman Asli

Jalan Pulang

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

larut dalam kuyup yang menghujam bersama kabut

ada-ada saja cerita pulang kantor malam ini. tak seperti biasa mendung datang tanpa dampingan petir yang menyambar. seketika saja hujan. dari rintik hingga menghujam dari berbagai sudut tanpa kemiringan yang stagnan. yah... perjalanan tadi menjadikanku kuyup dalam larut. dinikmati setiap jatuhannya secara keroyokan dan beriringan dengan kabut. membuat pandangan terasa tak nyaman. dan brug. jatuh. sesaat terkapar. lalu bangkit kemudian.

kaca mata sebagai alat bantu penglihatan tak mau ketinggalan punya cerita sendirian. gagangnya belok tak bisa dilipat sebagaimana mestinya. ampu Tuhan. Pilihan saya hanya dua. Menyerah pada hujan atau menyerahkan hujan pada Tuhan. opsi dua diambil dengan strategi nekat menyetir tanpa kaca mata alat bantu penglihatan. jarak panjang hanya satu hasta. itupun ditambah dengan nyala lampu yang redup dan tampak temaram menuju malam.

selama perjalanan yang diucapkan hanya satu kalimat "Kuserahkan jiwa dan raga pada Yang berhak dan berkewajiban. Dan Dialah Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline