Lihat ke Halaman Asli

Ketika Kawan menjadi Lawan

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14057288651624274954

[caption id="attachment_315967" align="alignnone" width="300" caption="Kawan atau lawan "Beda Tipis""][/caption]

Ketika kita tidak bisa membedakan mana teman sejati dan mana teman yg pantas mati , disana kita akan berfikir rasional dan disana kita akan merasakan Yang mana Kawan dan yang mana Lawan , ketika radikalisme mulai mengungkapkan kata di setiap sudut pandang tentang kehidupan, dan menghantam kepolosan dan keluguan orang orang yg belum tersentuh kemunafikan , dan memaksa mereka untuk memutar balikkan fakta , dan mereka tau itu adalah opini dan seketika opini bukan lagi menjadi sudut pandang seseorang melainkan opini adalah kenyataan bagi mereka yg belum tersentuh kemunafikan. Dan seketika itulah manusia akan dihadapkan terhadap dua pilihan “ Sebagai Orang PENJILAT atau sebagai orang PENGEKANG , dan faktanya kedudukan yg mereka sebut sebagai tahta , jabatan dan apapun itu menjadi mimpi buruk bagi orang orang yg tak berdaya dengan keadaan.

Terlahir di lingkungan dan di kehidupan yang keras , penuh dengan ketidak pastian , dan hal hal yg tidak sesuai dengan harapan , ini bukan hanya masalah yg sistemati dan bukan masalah politik , melainkan ini adalah masalah social , ketika kita menganggap kawan kita sebagai sahabat yg melebihi diri kita , seiring denga berjalanya waktu kita akan tau mana kawan yg bersahabat atau kawan yg *terbangsat.

Tulisan ini adalah buah ketidak berdayaan remaja di lingkunganya yang hanya mencari titik keadilan. Banyak orang yang mengatakan bahkan ia menjalankan , jgan menentang sekali sekali orang yang berkuasa, meskipun ia bersalah “Karena kekuasaan tahta yg mereka miliki lebih memungkinkan dirinya untuk mempengaruhi segala hal yg ada disekitarnya “. Dan akan membeli orang orang loyalitas yang ada didekatmu , dan akan menusukmu secara perlahan , sehigga kau akan tuntuk dihadapan meraka yg berkuasa. Mereka mereka tidak hanya lebih dari binatang ternak yg tidak terplihara dan binatang ternak yg mencari “perhatian” , jikalau dekat sifatnya yg hangat akan berubah menjadi seperti singa yg lapar dan akan siap memangsamu.

Entah kenapa orang yg tidak berdaya selalu sulit untuk Berjaya , saya adalah orang biasa disaat semua fitnah menimpa saya dan ketika itu pula sahabat dan sekalipun teman yg saya anggap saaudara jauh pergi meninggalkan saya dan memilih mereka yg memiliki kekuasaan dan , yg tadinya saya anggap kawan berbicara kepada mereka dengan lantanya Opini berubah menjadi fakta dan dengan mudahnya mengolah seolah olah saya yg palin salah , ketika itu saya tau dia adalah sahabat yg *terbangsat. Ketika saya berusaha lepas dari semua masalah , semua kawan dan teman saya mendukung dan berbicara manis di depan saya , tapi apa daya di saat sahabatnya ini terpuruk , mereka tak ada lagi di belakang saya , disamping maupun di depan , yg ada mereka menjadi seorang penjilat kekuasaan , mereka SEMUANYA MEMAKAI TOPENG , mereka takut akan kekuasaan , mereka takut akan tahta , mereka takut mengungkap yg benar , entah kenapa , disaat itulah orang yg tadinya tidak tersentuh kemunafikan menjadi sangat munafik.

Setelah itu orang orang yg berkuasa orang orang yg memakai topeng dalam kehidupan bukanlah dianggap salah lagi , tapi melainkan sebagai dewa , dipuji layaknya orang suci dan dia yaaaaa… diaaaa … akan merasa nyaman di dekat orang yg berkuasa dan memakai topeng itu. Dan saya hahaha… hanyalah seorang yg tak berdaya yg ingin memperjuangkan kebenaran , yg tidak lagi punya harga diri , karna mulut mulut yang membicarakan ketidak benaran. Bahkan sahabat , kawan hanya bisa terdiam dan bungkam , entah apa yg ada di benak mereka , saya tidak pernah tau , mungkin dia takut ?

Tapi satu saya ingatkan kepada semua kawan yg bemuka topeng disekeliling saya , saya tidak gentar sekalipun berjalan sedirian, meski anda bersama yg berkuasa, namun kebenaran tetaplah kebenaran yang akan selalu berdampingan dengan karma .

“Ketika kita merasa nyaman dengan seseorang , ketika merasa dia adalah kawan sejati kita ,ketika itupula kita anggap dia sahabat. Tapi kawan yg bersahabat adalah teman yg selalu bersama kita disaat kita dalam keadaan terpuruk , yg selalu member dukungan bukan memberi fakta yg tidak benar kepada seseorang”

“Kawan bukan seberapa lama kita bersahabat tapi kawan seberapa bertahan dia untuk sahabatnya sendiri”

-Sahabat yang baik adalah orang yg sangat kita percayai dan membuat kita nyaman bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelemahan kita , berbagi kesedihan kit dan tak pernah “Menjual” rahasia diri kita –

Twitter : @AndikaUtamaa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline