Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Dirawat di Wisma Atlet

Diperbarui: 20 Januari 2021   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

COVID-19 kian merajalela di Indonesia. Lingkarannya pun semakin kecil. Dari yang awalnya terasa sangat jauh, bahkan sekarang orang-orang terdekat kita pun sudah mulai terpapar virus ini.

Salah satunya adalah Calvin, 21 Tahun. Seorang warga Jakarta yang terpaksa tidak bisa Work From Home karena tuntutan pekerjaannya. Dia membagikan ceritanya ke Saya akan pengalamannya dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran.

Pada hari Senin, 4 Januari 2021, Calvin memutuskan untuk tes swab PCR di Puskesmas setempat karena ia telah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif. Untuk hasil tes swab PCR di puskesmas membutuhkan 4-5 hari, maka dari itu Calvin juga memutuskan untuk tes antigen sebagai skrining awal. Hasil antigen pun keluar, dan hasilnya negatif.

Namun esoknya Calvin mengalami gejala batuk kering yang cukup parah, hal ini diperkuat dengan hasil swab PCR yang keluar pada tanggal 8 Januari, yang menyatakan bahwa Calvin positif COVID-19. Beruntungnya, pihak puskesmas sangat tanggap dan Calvin dapat rujukan untuk isolasi di Wisma Atlet pada tanggal 10 Januari 2021.

“Prosedur masuknya cukup mudah, namun saying administrasinya sangat lambat.” Kata Calvin. Calvin harus menunggu di Puskesmas sekitar 40 menit untuk naik ambulans dan diantar ke Wisma Atlet. Sesampainya di Wisma Atlet sekitar pukul 1 siang, Calvin harus menunggu lagi untuk pendaftaran, cek darah dan tensi, serta wawancara dasar untuk skrining gejala dan penyebab terkena COVID. Proses ini memakan waktu kurang lebih 5 jam sampai ia mendapat kamar  karena banyaknya antrian.

Sesampainya di kamar, Calvin cukup takjub karena fasilitas yang disediakan sangat lengkap. “Dalam satu unit terdapat 2 kamar tidur dengan masing-masing disediakan AC, sofa, lemari, satu kamar mandi dan balkon”. Ujar Calvin. Kamar juga cukup bersih sehingga membuat semua pasien merasa nyaman di dalamnya. Selain itu, Wisma Atlet juga rutin memberi makan pagi, siang, dan malam, snack, serta obat untuk para pasiennya. Makanan, snack, dan obat selalu disediakan petugas di dekat lift tiap lantai. Pasien dan petugas juga memiliki grup Whatsapp per lantai untuk memudahkan komunikasi dengan sesama.

Selama kurang lebih 10 hari di Wisma Atlet, Calvin merasa cukup aman dan senang. Karena fasilitas tersedia dengan baik, petugas dan dokter sangat tanggap dan ramah, dan juga di sana Calvin bisa refreshing di lingkungan Wisma Atlet dengan berjemur di pagi hari ataupun jalan-jalan sore. Karena hasil swab ulangnya pada tanggal 19 Januari dinyatakan negatif, kini Calvin diperbolehkan pulang dan beraktivitas normal kembali dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline