Lihat ke Halaman Asli

Apa Sih Cinta Itu ..?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CINTA …..



Detak jantung terus berlantun, langkah kaki tetap terpadun dalam lembaran yang penuh warna kehidupan, angan yang terpendam kan terwujud, cita cita yang tinggi kan tergapai dengan usaha dan keriangan dan kesungguhan itulah arti dari mencintai diri sendiri.

Jika kita mencitai seseorang kita akan senantiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada di sisi kita. Tuhan memberikan kita 2 buah kaki untuk berjalan, 2 tangan untuk memegang, 2 telinga untuk mendengar dan 2 mata untuk melihat, tetapi mengapa Tuhan menganugerahkan sekeping hati kepada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi kepada orang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kita tidak mencitainya lagi, jika kita masih tidak dapat melupakannya. Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai walaupun mereka telah disakiti sebelumnya. Dan kepada mereka  yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.

Jangan sampai kita meyimpan kata kata cinta kita kepada orang yang tersayang hingga kita tidak dapat melihan orang yang kita cintai dan akhirnya kita terpaksa mencatat kata kata cinta itu pada pusaran. Sebaiknya ucapkan lah cinta yang tersimpan di benak kita, sekarang selagi ada hayatnya. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat. Kita harus mengerti bagaimana kita berterima kasih. Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih menjadi emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita itu menjadi nikmat dan kemarahan menjadi ramah. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintai kita, tetapi lebih meyakitkan mencitai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta kepadanya.

Seandainya, kita ingin mencintai atau memiliki hati seseorang ibaratkan lah seperti menyunting sekuntum mawar merah, kadang kala kita mencium harum mawar tersebut, tetapi ada kalanya kita merasakan bisa duri mawar itu menusuk jari. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya jadi tidak berarti dan kita harus membiarkannya pergi. Kadang kala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita sepenuh hati, sehingga kita kehilangannya pada saat itu tidak ada gunanya menyesal karena perginya tanpa berkata lagi. Cintai lah seserorang atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya, kisah silam tidak perlu diungkit lagi sekiranya kita benar benar mencintainya setulus hati.

Hati hati dengan cinta dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut dengan para pecinta palsu. Kemungkinan apa yang kita sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan apa yang kita benci tersimpan kebaikan di dalamnya. Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup, dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.


"Itulah arti cinta yang tulus, cinta yang bijaksana dan cinta yang takwa. Cinta selalu datang disaat yang tepat, tetapi pergi secara tiba tiba."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline