Lihat ke Halaman Asli

Muhammad RoihanZuhri

Mahasiswa IAIN Kediri

Tradisi Fidaan: Respon Masyarakat dan Perspektif Al-Quran

Diperbarui: 22 Desember 2023   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi Fida'an merupakan bagian penting dari warisan budaya suatu masyarakat. Respon masyarakat terhadap tradisi ini dapat mencerminkan kompleksitas nilai, kepercayaan, dan norma-norma yang ada dalam lingkungan sosial mereka. Perspektif Al-Quran juga dapat memberikan pandangan yang mendalam terkait bagaimana tradisi ini dapat diinterpretasikan dalam konteks nilai-nilai agama. Secara umum, respon masyarakat terhadap Tradisi Fida'an mencakup berbagai sudut pandang. Beberapa anggota masyarakat mungkin memandang tradisi ini sebagai perayaan budaya yang harus dijaga dan dipertahankan, sementara yang lain mungkin menilainya dengan kritis atau bahkan menolaknya karena pertentangan dengan keyakinan atau nilai-nilai tertentu. Dari perspektif Al-Quran, evaluasi terhadap Tradisi Fida'an dapat dilakukan dengan Merujuk pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Al-Quran mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, kasih sayang, dan kepedulian terhadap sesama.

Kata zikir sering disebut dalam al-Qur'an dengan bentuk dan maksud. Oleh karena itu al-Qur'an merupakan kitab yang berfungsi memberikan petunjuk dan pedoman hidup umat manusia serta memberikan solusi untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat manusia. Solusi tersebut adalah dengan berzikir kepada Allah swt. 

Zikir merupakan kehidupan hati yang hakiki, jika aktivitas zikir telah hilang dari diri seorang hamba maka dia bagaikan tubuh yang tidak mendapatkan makanan. Oleh karena itu, tidak ada kehidupan yang hakiki dalam hati kecuali dengan zikir. Zikir pada hakikatnya merupakan kesadaran akan hubungan dengan Allah swt. Secara sederhana zikir bisa dipahami sebagai pekerjaan yang selalu menyebut nama Allah swt. Bukan hanya sekadar mulut belaka, akan tetapi lebih kepada aktivitas mental dan spiritual sehingga mampu menghasilkan kesejukan dan ketenangan batin.

Zikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal waktu. Bahkan Allah swt memberikan sifat kepada ulil albab, adalah mereka yang senantiasa menyebut Rabbnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga berbaring. Oleh karenanya zikir bukan hanya ibadah yang bersifat lisaniyah namun juga qolbiyah. Imam Nawawi menyatakan bahwa yang afdhal adalah dilakukan bersamaan di lisan dan di hati. Jika harus salah satunya, maka zikir hatilah yang lebih utama. Meskipun demikian, menghadirkannya maknanya dalam hati memahaminya merupakan suatu hal yang harus diupayakan dalam zikir.

Zikir kepada Allah swt secara berjamaah sudah menjadi kebiasaan bagi umat islam khususnya di Indonesia, dan bagi salah satu ormas besar di Indonesia yaitu warga NU (Nahdlatul Ulama') yang menganut paham ahlu sunnah wal jamaah,  sangat rajin melaksanakan kegiatan berzikir dan berdoa secara berjamaah pada setiap setelah salat atau pada waktu-waktu tertentu, termasuk zikir penebusan (Fida), yaitu upaya yang dilakukan oleh masyarakat guna menebus dosa-dosa orang yang sudah meninggal untuk memohonkan ampunan kepada Allah swt atas segala dosanya.

 Di dalam al-Quran telah disebutkan bahwa berdzikir hukumnya sunnah. Hukum sunnah ini juga disebutkan dalam hadist, yaitu:

--

Artinya: "Tidaklah suatu kaum berkumpul untuk berdzikir dan tidak mengharap kecuali ridla Allah kecuali malaikat akan menyeru dari langit: Berdirilah kalian dalam keadaan terampuni dosa-dosa kalian"

Hukum sunnah dari berdzikir juga dipertimbangkan dalam melakukan fidaan, pasalnya dalam tata bacaan dalam fidaan merupakan dizikir kepada allah. Dengan berdzikir mengharap ridho allah serta pahala terhadapnya.

SEJARAHNYA DI INDONESIA

Fida' atau dengan kata lain "Ataqah" adalah ungkapan umum membaca Surat Al-Ikhlash yang disertai dengan kalimat tuyibah seperti tasbih dan tahlil dengan angka tertentu dengan harapan siapa pun yang membacanya dan siapa yang membunuhnya akan diampuni oleh Allah dan dibebaskan dari siksa api neraka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline