Lihat ke Halaman Asli

Sulap Limbah Kain Perca Menjadi Barang Bernilai Seni Melalui Art Class Patchwork

Diperbarui: 19 Mei 2024   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: sekelas collective

Saat ini, fenomena pertumbuhan fashion sedang melesat cepat yang mengakibatkan berbagai dampak untuk dunia, baik dari segi lingkungan atau ekonomi. Salah satu dampak pada lingkungan yang dapat kita lihat adalah banyaknya limbah kain dari sisa pemakaian atau bekas produksi. Hal tersebut diakibatkan oleh masyarakat modern yang gemar upgrade style baju. Meskipun dari segi ekonomi kegemaran tersebut banyak membantu meningkatkan pendapatan para penjual.


Dengan adanya fenomena tersebut, Kelompok MBKM Sekelas Collective berinisiatif untuk mengadakan art class patch work dengan memanfaatkan limbah-limbah kain perca. Art class patchwork ini telah terlaksana pada Sabtu, 18 April 2024, bertempat di Galeri Solo is Solo lantai 2, tepatnya di Jalan Gatot Subroto.


"Inisiatif kelompok MBKM untuk mengadakan kelas seni sebagai bentuk peduli pada limbah kain ini bisa dibilang sangat baik, karena sudah semestinya masyarakat menyadari bahwa banyak benda-benda bekas di sekitar yang masih bisa di daur ulang dan dijadikan sebagai karya seni yang memiliki nilai guna" Ujar Bu Dyah Yuni Kurniawati S.Sn., M.Sn selaku pembimbing dari Kelompok Mahasiswa MBKM Sekelas Collective.


Kegiatan Art class patchwork ini diketuai oleh Rahma selaku mahasiswa Seni Murni UNS. Patchwork sendiri merupakan teknik menjahit dengan menggabungkan berbagai pola dan potongan kain hingga menjadi lembar yang tersusun. Patchwork sering digunakan untuk membuat quilt, penutup tempat tidur, taplak meja, dan berbagai jenis dekorasi rumah lainnya.


"Harapan nya art class patchwork ini bisa menjadi contoh kecil dalam solusi pengelolaan limbah kain yang banyak tersebar dilingkungan masyarakat." Ujar Rahma.

Acara Kelas Seni ini berlangsung meriah berkat antusiasme peserta workshop yang datang dari berbagai kalangan mahasiswa. Kegiatan menyatukan berbagai pola kain dengan teknik menjahit ini sangat cocok untuk dilakukan ketika senggang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline