Lihat ke Halaman Asli

Regita Damayanti

Mahasiswa Perikanan Universitas Padjadjaran

Budidaya Kuda Laut, Gak Perlu Takut !

Diperbarui: 26 Maret 2021   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BBPBL Lampungsumber : https://youtu.be/sexcZBGVvwE

Apa bener kuda laut bisa dibudidaya?

Betul sobat, Indonesia sudah mengembangkan budidaya kuda laut sejak 1993 yang terdapat di BBPBL (Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut ) kabupaten Pesawaran, tepatnya diwilayah Hanura, Lampung. Pada tahun 1995 BBPBL telah melakukan restocking atau pelepas liaran kuda laut ke habitatnya. Hingga sekarang, upaya pelestarian dan budidaya masih terus dilakukan dan menjadi salah satu mata pencaharian warga setempat. Nah, langsung aja yuk kita belajar membudidaya kuda laut dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung.

Mengapa memilih kuda laut untuk dibudidaya ?

Kuda laut merupakan jenis ikan yang memiliki bentuk yang unik, selain itu juga kuda laut adalah hewan purba yang sudah mulai langka di alam. Kuda laut juga masuk kedalam daftar apendiks CITES, maka selama ini pengelolaannya terutama dalam aspek pemanfaatannya dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melalui PP No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, yang terbatas pada pelayanan perizinan perdagangan internasionalnya.

Bagaimana langkah budidaya kuda laut ?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan kuda laut yang berbeda dengan ikan pada umumnya. Berikut langkah-langkah yang perlu diperharikan dalam pembudidayaan kuda laut :

1. Penebaran Induk

Ketika memulai budidaya kuda laut, indukan yang ditangkap dari laut perlu melakukan penyesuaian terhadap tempat budidaya. Oleh karena itu, kondisi bak penampungan harus diperhatikan, seperti tingkat pH, suhu,salinitas dan faktor kimia lainnya. Induk kuda laut yang dipelihara di BBPBL Lampung berasal dari 3 sumber yaitu hasil kegiatan pembesaran di BBPBL Lampung, pihak swasta, dan juga nelayan sekitar BBPBL Lampung. Induk kuda laut yang dibudidayakan yaitu kuda laut karang dan kuda laut rumput . Jika indukan hasil tangkapan dari nelayan terlebih dahulu harus dikarantina dengan merendam induk-induk tersebut ke dalam larutan methylen blue (MB) 3-5 ppm selama 15-20 menit. Penebaran induk dilakukan dengan perbandingan jantan dan betina 1:1. Induk yang digunakan berukuran L dengan panjang lebih dari 10 cm dengan berat sekitar 8 gram, berbadan sehat, tidak cacat fisik, tidak berpenyakit, serta berumur lebih dari 4 bulan.

Pada bak penampungan, sobat harus menyediakan piramida yang terbuat dari bambu sebagi tempat kuda laut untuk meletakan telur-telurnya. Selain itu pemberian pakan perlu diperhatikan. Pakan untuk kuda laut menggunakan pakan hidup diseluruh siklus hidupnya. Pada indukan, pakan kuda laut dapat berupa udang rebon atau udang jembret. Pemberian pakan umumnya diberikan 2-3 kali sehari.

2. Pemijahan dan Pengeraman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline