Lihat ke Halaman Asli

Regita Cahyani Pamungkas

Mahasiswa Universitas Airlangga

Mengenal Pemeriksaan Tulang Kepala dengan Metode SMV (Submentovertex)

Diperbarui: 23 Desember 2022   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pemeriksaan radiografi pada skull (Kepala) seperti yang kita ketahui bersama merupakan hal yang sangat sulit, begitu banyaknya proyeksi yang harus disesuaikan dengan klinis pasien membuat kita harus lebih mengkaji detail dengan mengingat prosedur yang akan dilakukan akan tetap aman dan nyaman bagi pasien dan kita seorang tenaga radiografer. ada banyak klinis yang menyebabkan  kelainan pada kepala berupa trauma atau fraktur serta kelainan patologis lainnya yang bisa terjadi.

Pemeriksaan radiografi dengan proyeksi Submentovertex atau SMV merupakan salah satu pemeriksaan radiografi skull (kepala), berasal dari tiga suku kata yakni "sub" artinya di bawah, "mento (mental)" artinya dagu, dan "verteks" artinya puncak tengkorak, dimana berarti pemeriksaan dengan proyeksi Submentovertex atau SMV merupakan pemeriksaan dengan melakukan penyinaran sinar-x dari bawah dagu yang disejajarkan dengan puncak tengkorak.

Pada pemeriksaan radiografi dengan proyeksi submentovertex digunakan untuk evaluasi indikasi klinis pada kepala seperti patologi pada dasar tulang tengkorak seperti fraktur atau patah dasar tulang tengkorak, fraktur atau patah dan neoplastik arcus zygomatic, fraktur atau patah pada rahang bawah, serta kondisi klinis pada sinus seperti sinusitis, polip, kista sinus. 

Adapun persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan radiografi dengan proyeksi submentovertex atau SMV seperti persiapan ruangan, persiapan alat, serta persiapan pasien.

Sebelum pemeriksaan dimulai, pastikan menyiapkan ruangan sebaik-baiknya seperti menyiapkan ruang pemeriksaan yang bersih, pastikan suhu dalam ruangan berkisar antara 18 derajat celcius hingga 24 derajat celcius serta terdapat alarm kebakaran.

Selain itu, persiapkan alat yang diperlukan pada pemeriksaan radiografi dengan proyeksi submentovertex atau SMV yakni seperti pesawat sinar-x yang dapat bekerja dengan baik, meja pemeriksaan atau wall bucky stand (WBS) yang bersih juga terpasang grid, kaset atau image reseptor dengan ukuran 24 x 30 cm, marker kanan atau kiri, alat fiksasi, serta mengatur faktor eksposi pada workstation yakni dengan nilai kVp adalah 85 kV serta nilai mAs adalah 14 mAs.

Setelah itu dilanjutkan dengan mempersiapkan pasien yakni pastikan pasien tidak memiliki indikasi klinis pada tulang belakang leher (cervical spine), kemudian pastikan tidak ada benda logam pada tubuh pasien serta koreksi kembali informed consent pasien terhadap pemeriksaan yang akan dilakukan.

Setelah mempersiapkan ruangan, alat serta pasien, selanjutnya saatnya pemeriksaan dimulai dari pemosisian pasien yakni posisikan pasien dalam keadaan erect atau berdiri atau bisa juga supinasi atau berbaring, pastikan posisi pasien true AP. Kemudian, lanjut ke pemosisian objek. Instruksikan pasien untuk membuka kaki selebar bahu apabila dalam keadaan erect atau berdiri, kemudian hiperektensi leher atau dongakkan kepala dengan maksimal hingga verteks atau puncak tengkorak sejajar dan menempel pada meja pemeriksaan atau wall bucky stand (WBS), pastikan Infraorbitomeataline (IOML) sejajar dengan meja pemeriksaan atau wall bucky stand (WBS) serta sejajarkan MSP pada tengah grid. Terakhir, pastikan tidak ada rotasi dari objek. Instruksikan pada pasien untuk tetap menahan posisi yang telah diatur sehingga tidak ada pergerakan sedikit pun.

Setelah itu, dilakukan pengaturan tabung sinar-x dengan mengatur central point (CP) pada kolimasi yakni sekitar 4-5 cm di bawah symphisis mandibular atau 4-5 cm di bawah dagu dengan batas atas adalah verteks atau puncak tengkorak serta batas bawah adalah cervical spine ke-7, selain itu mengatur central ray yakni arahkan tegak lurus terhadap kaset atau image reseptor (IR), atur juga FFD yakni sekitar 102 cm. Setelah itu, baru siap untuk ekspos.

Setelah ekspose, pastikan hasil citra memenuhi standar evaluasi yakni visualisasi dari sinus sphenoidalis dan sinus ethmoidalis yang tidak ada rotasi, Tulang frontral bagian anterior mengalami superposisi dengan mental protuberance, Ekstensi leher yang diatur maksimal akan menyebabkan mandibula superposisi dengan sinus ethmoidalis.

Dengan demikian, prosedur pemeriksaan radiografi dengan proyeksi submentoverteks atau SMV yang dilakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline