PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses mengarahkan manusia untuk menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar mereka mampu tumbuh dan berkembang sebagai manusia sesuai dengan kaidah moral. Dengan adanya pendidikan, peserta didik dapat belajar tetang kedisiplinan. Dengan tata tertib yang telah ditetapkan oleh pendidikan di sekolah, siswa mampu menghargai waktu, dan dapat beradaptasi baik dengan lingkungan. Sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang didalamnya terdpat aturan-aturan yang harus ditaati oleh seluruh komponen sekolah tersebut.
Dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah, peserta didik tidak akan terlepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolah tersebut, dan setiap peserta didik dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah biasa disebut dengan kedisiplinan siswa dalam belajar.
Disiplin pada hakikatnya bukan hanya kepatuhan pada norma yang dipaksakan dari luar, melainkankemampuan mengendalikan diri yang didasarkan pada keinginan untuk menciptakan keteraturan dan ketertiban di dalam kehidupan. Lemahnya pengendalian diri pada individu peserta didik akan berdampak pada terbentuknya perilaku menyimpang,yan disebut sebagai masalah tidak disiplin dalam bentuk pelanggaran terhadap tata tertib.
Disiplin belajar siswa dapat dilihat dari kebiasaan siswa yang sering dilakukan yaitu diantaranya, siswa mampu mempergunakan waktu yang baik, memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas dan aturan yang diterapkan di sekolah. Ada beberapa penyebab lain yang menyebabkan perilaku siswa kurang baik, diantaranya yaitu kurangnya ke disiplinan belajar pada siswa serta kurangnya aturan ketegasan sekolah dalam memberikan contoh perilaku yang baik atau kurangnya pengawasan dari guru dengan mengecek tugas sekolah yang belum di kerjakan maka siswa tersebut akan rajin dan disiplin mengerjakan tugasnya, Dengan adanya kesadaran diri siswa untuk melakukan kedisiplin dalam belajar maka dapat mendapatkan hasil yang baik dan maksimal dan dalam penerapan disiplin juga memiliki keuntungan bagi siswa diantaranya yaitu hidup dengan kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Pembiasaan dengan lingkungan sekolah mempunyai pengaruh positif bagi siswa untuk masa depan.
Dalam hal ini peran guru sangat dibutuhkan peserta didik untuk memberikan bimbingan kelompok agar peserta didik dapat mencapai keberhasilan belajar dan dapat membentuk perilaku disiplin dalam belajar. (Juntika, 2005: 17) mengemukakan bahwa strategi lain dalam meluncurkan bimbingan dan konseling adalah bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli. Yang menjadi sasaran pada bimbingan kelompok pada hakikatnya sama dengan sasaran dalam bimbingan pada umumnya yakni individu, dari masalah yang diperoleh melalui identifikasi siswa ternyata masih banyak siswa yang tidak disiplin dalam belajarnya. Upaya yang bisa dilakukan untuk menemukan penyebab siswa tidak disiplin dalam belajarnya kemudian mendorong siswa tersebut untuk disiplin dalam belajar, keadaan seperti ini harus segera di tanggulangi agar tidak menjadi masalah dan tidak berkepanjangan. Menentukan pilihan pada pengaruh layanan bimbingan kelompok sebagai solusi untuk menumbuhkan kembali kesadaran sisswa dengan melihat dan memperhatika pendapat dari beberapa ahli.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan dengan metode penelitian kualitatif. Dengan metode penelitian kualitatif ini, pengumpulan data-data menggunakan kajian literatur. Data-data yang relevan dikumpulkan dan dikaji berasal dari berbagai sumber tertulis terutama pada jurnal, kemudian dianalisis dan disusun secara sistematis. Subyek penelitian adalah remaja yang mengalami atau korban dari tindak bullying baik secara fisik maupun psikisnya terutama pada kalangan pelajar dan menimbulkan trauma yang mendalam pada korban. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan studi kepustakaam dengan menelaah terhadap buku, literatur berupa jurnal atau prosiding,serta catatan yang relevan dan berhubungan dengan masalah yang dibahas. Kemudian mengkaji dan menganalisis data yang di dapat sehingga ditemukan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengertian Bimbingan Kelompok
Prayitno mendefinisikan layanan bimbingan kelompok sebagai kegiatan pemberiaan informasi dalam suasana kelompok dan adanya penyusunan rencana untuk pengambilan keputusan yang tepat dengan adanya dinamika kelompok sebagai wahana untuk pencapaian tujuan kegiatan bimbingan konseling. Sedangkan Nurihsan menjelaskan layanan bimbingan kelompok sebagai usaha yang dilakukan untuk mencegah berkembangnya masalah kesulitan pada diri konseli. Isi dari kegiatan ini terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang disajikan dalam bentuk pelajaran.