Lihat ke Halaman Asli

Stres Akibat Tekanan Keluarga? Coba Kelola Emosi dalam Dirimu dengan Bijak

Diperbarui: 4 Juli 2024   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pexels.com Alex Green

Apakah kalian pernah merasakan tekanan yang diberikan keluarga? Tekanan ini bisa berasal dari harapan yang diberikan pada kita. Namun, tekanan yang diberikan memiliki dampak besar pada kesehatan mental. Salah satu sumber stres yang paling umum dihadapi oleh banyak orang adalah tekanan keluarga.

Terkadang, lingkungan keluarga yang seharusnya menjadi tempat berlindung dan mendapat dukungan, justru menjadi sumber ketegangan dan tekanan. Hidup bersama keluarga memang penuh dengan momen indah dan menyenangkan. Tak jarang juga diwarnai dengan perselisihan.

Konflik antar anggota keluarga, harapan yang tinggi, dan tanggung jawab yang menumpuk seringkali memicu munculnya emosi negatif. Jika tidak dikelola dengan bijak, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, serta hubungan dalam keluarga.

Selain itu, tekanan yang diberikan keluarga juga dapat memengaruhi hubungan kita dengan orang lain. Ketika kita merasa terbebani oleh tuntutan keluarga, kita sering merasa sulit menjalin hubungan yang positif dan sehat. Tekanan ini juga dapat menyebabkan perilaku agresif atau menjauh dari lingkungan sosial.

Menurut Greenhaus & Beautell, tekanan keluarga merujuk ketika ada ketidakseimbangan di antara tuntutan dan kemampuan keluarga untuk memenuhi tuntutan tersebut. Tuntutan dalam keluarga merupakan puncak utama pada tekanan. Hal ini menyebabkan stres dan membuat emosi berlebihan.

Nah! Di situlah dibutuhkan kesadaran dalam mengelola emosi dengan bijak. Kenapa? Karena emosi sangat berpengaruh terhadap keberadaan stres. Perlu diingat bahwa kita memiliki kendali atas bagaimana kita merespons tekanan ini.

Psikolog James Gross mengatakan, kelola emosi menekankan pada kekuatan setiap individu untuk bertindak mengendalikan atau mengontrol pergerakan emosinya. Ini adalah bagian dari terapi mental yang membantu seseorang memahami, menerima, mengatur, dan mengekspresikan emosinya.

Strategi Mengelola Emosi 

Dengan membangun komunikasi yang efektif adalah kunci dalam mengelola stres akibat tekanan keluarga. Cobalah untuk mengungkapkan perasaan dengan tenang dan jelas, karena komunikasi yang baik dapat mengurangi ketegangan dan membantu menyelesaikan masalah.

Selain itu, menciptakan keseimbangan antara prinsip dan keyakinan kita sendiri dengan menghargai pendapat keluarga sangat penting. Keseimbangan ini dapat membantu menjaga kesehatan mental kita dan memperkuat hubungan dengan keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline