Lihat ke Halaman Asli

Regita mutiara winri

universitas muhammadiyah jakarta

Implementasi Model Satu Tahap dan Dua Tahap Komunikasi Massa Saat Ini di Indonesia

Diperbarui: 5 Juli 2024   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Regita Mutiara Winri

Nim : 23010400037

Mata Kuliah : Komunikasi Massa (I)

Dosen Pengampu : Sofia Hasna, S.I.Kom., M.A

Implementasi Model Satu Tahap Dan Dua Tahap Komunikasi Massa Saat Ini Di Indonesia

   Model komunikasi massa adalah sebuah kerangka kerja yang dapat kita gunakan untuk dapat memahami bagaimana suatu informasi dapat disampaikan dan dapat diterima dengan baik oleh Masyarakat melalui media massa. Adanya model satu tahap dan dua tahap ini sangat memilikiperan yang penting didalam kehidupan untuk dapat membentuk opini, sikap, maupun prilaku Masyarakat.

Model Komunikasi Satu Tahap

   Komunikasi satu tahap adalah suatu pesan yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran nya sendiri tidak mempunyai kesempatan untuk dapat memberikan umpan balik ataupun sebuah pertanyaan. Model ini mengakui pesan komunikasi dimana para penerimanya seluruhnya sama.

   Pada model ini, media massa di asumsikan memiliki suatu pengaruh langsung dan kuat terhadap khalayak. Sebuah informasi yang disampaikan oleh media massa dapat diterima dan diinterpretasikan secara langsung oleh suatu khalayak tanpa adanya suatu prantara. Implementasi di indonesia dengan adanya media sosial seperti facebook, Instagram, dan twitter juga dapat kita lihat sebagai sebuah bentuk media massa. Konten yang di bagikan dimedia sosial dapat mempengaruhi suatu opini dan prilaku khalayak secara langsung.

   Sedangkan media massa mainstream seperti televisi, radio, dan surat kabar juga masih menjadi sumber informasi utama dari Sebagian besar Masyarakat indonesia. Dan konten media mass aini sering kali diterima secara langsung tanpa dikritik oleh khalayak. Model satu tahap digunakan untuk menyapaikan informasi secara langsung kepada Masyarakat dengan secara langsung tanpa memberikan sebuah kesempatan ksempatan Masyarakat untuk dapat memberikan tanggan mereka dan partisipasi aktif.

   Implementasi model satu tahap ini juga memiliki suatu kelemahan, yaitu kurangnya ruang untuk Masyarakat dapat menyuarakan pendapat maupun pandangan mereka. Dan hal ini dapat memicu terjadinya sebuah ketidak seimbangan informasi dan kurangnya kebebasan berekspresi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline