Ajaran Islam dibagi menjadi dua bagian, yakni keyakinan dan perbuatan. Keyakinan dinamakan akidah, sedangkan perbuatan dinamakan akhlak. Akhlak dibagi menjadi akhlak kepada Allah, kepada sesama manusia, kepada alam, dan kepada lingkungan hidup. Akidah merupakan panduan bagi orang-orang beriman untuk meyakini Allah satu-satunya Ilah yang yang menciptakan manusia. Oleh karena itu, Allah adalah satu-satunya Ilah yang berhak untuk diibadahi oleh seluruh manusia. Substansi akidah tersimpul pada kalimat Laa ilaaha illallah, yakni tiada Ilah selain Allah, yang melahirkan keyakinan tidak ada ibadah kecuali kepada Allah, tidak menyekutukan Allah dengan apapun dan siapapun, dan tidak mempertuhankan sesama manusia atau makhluk lain. Meyakini bahwa zat Allah itu bersifat metafisik, mutlak, absolut, tidak terlihat oleh mata, dan tidak terjangkau oleh pikiran manusia.
Dengan demikian, akidah memandu akhlak, dan akhlak dipandu oleh akidah. Akidah islam memantapkan orientasi hidup dan kehidupan orang-orang beriman dengan fokus kepada Allah. Allahu mabda una, yakni Allah pangkal keberadaan kita, dan Allahu ghayatuna, yakni Allah tujuan hidup kita. Hubungan akidah dan akhlak adalah hubungan keyakinan dan perbuatan serta hubungan iman dan amal saleh. Keyakinan itu adalah akidah, perbuatan itu adalah akhlak, Jika perbuatan itu merupakan bentuk ketaatan hamba kepada Allah dan Rasul-Nya yang mendatangkan kemaslahatan dan kedamaian bagi sesama, perbuatan itu dinamakan amal saleh atau amal kebajikan.
Sebagaimana sudah disebutkan, akidah adalah landasan yang menyangga akhlak muslim. Di atas landasan akidah itulah akhlak dan kepribadian muslim berdiri tegak. dengan akidah yang tertanam kuat pada jiwa, seorang muslim memiliki tujuan hidup yang jelas, keteguhan hati, tidak putus asa, istiqomah, dan mampu mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai kekuatan yang menggoyahkan pendirian muslim. Hal ini akan diuraikan sebagai berikut.
1. Memiliki Tujuan Hidup Jelas Akidah bagi manusia memiliki beberapa fungsi yaitu, memberikan orientasi pada hidup dan kehidupan sehingga tujuan hidup orang beriman itu jelas, menyinari hidup dan kehidupan sehingga kehidupan orang beriman itu cerah, menggerakkan hidup sehingga hidup dan kehidupan orang beriman itu bermakna, menjadikan hidup ini seimbang antara orientasi dunia dan akhirat.
2. Keteguhan Hati Dengan kekuatan iman yang meresap menjadi kekuatan kata, kekuatan makna, kekuatan rasa, dan kekuatan jiwa, seorang yang beriman kepada Allah dan seluruh rukun iman adalah pribadi yang memiliki keteguhan hati
3. Tidak Putus Asa Putus asa berarti patah hati, hilang harapan, dan keputusasaan. Orang yang putus asa berarti orang yang memiliki pribadi lemah yang harus diperkuat dengan menetapkan akidah, iman, dan keyakinan kepada Allah.
4. Istiqomah Seorang muslim dengan akidah yang mantap dan bekerja dengan kekuatan Allah, memiliki modal untuk menjadi pribadi yang istiqomah.
5. Pengendalian Diri Pengendalian diri merupakan mekanisme menjaga kelangsungan hidup dengan memprediksi segala resiko yang membahayakan agar terhindar dari kerugian, kehilangan, dan penyesalan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H