Sore hari...
Bersama tenggelamnya matahari
Bersama pulangnya para pekerja
Bersama hebohnya bedak di pipi bocah usia lima
Udara dingin sedang marah marahnya
Ku bilang, takdir ternyata tak selalu ramah
Kadang kepalaku penuh kenang yang memekikan kening
Telingaku ramai oleh tawa yang bersautan
Jantungku tidak pernah sehat
Ia berpacu seperti proses hitung mundur pergantian tahun