Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Moral Tahap-Tahap Moral menurut Kohlberg

Diperbarui: 22 Januari 2025   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perkembangan Moral Tahap-Tahap Moral menurut Kohlberg

Lawrence Kohlberg, seorang psikolog perkembangan terkemuka, mengembangkan teori perkembangan moral yang berpengaruh. Berbeda dengan pendekatan yang hanya berfokus pada perilaku moral, Kohlberg menyelidiki proses berpikir di balik perilaku tersebut, yaitu penalaran moral. Ia mengusulkan bahwa perkembangan moral berlangsung secara bertahap, melalui serangkaian tahap yang semakin kompleks. Teori Kohlberg tidak hanya menjelaskan bagaimana moralitas berkembang, tetapi juga memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana individu membuat keputusan moral.

Kohlberg mengidentifikasi tiga level perkembangan moral, masing-masing terdiri dari dua tahap:

Level 1: Moral Prakonvensional (Pra-Conventional Morality)

Pada level ini, penalaran moral didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan, bukan pada prinsip-prinsip moral yang abstrak. Individu pada level ini belum mengembangkan pemahaman tentang aturan dan norma sosial yang lebih luas.

Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan (Punishment and Obedience Orientation): Pada tahap ini, baik dan buruk ditentukan oleh hukuman dan kepatuhan terhadap otoritas. Tindakan yang dihukum dianggap buruk, sedangkan tindakan yang tidak dihukum dianggap baik. Fokus utama adalah menghindari hukuman.

Tahap 2: Orientasi Hedonis dan Pertukaran (Individualism and Exchange): Pada tahap ini, individu mulai mempertimbangkan kepentingan diri sendiri dan melakukan tindakan yang akan memberikan keuntungan bagi mereka. Mereka mungkin melakukan pertukaran atau negosiasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Konsep keadilan masih bersifat egosentris.

Level 2: Moral Konvensional (Conventional Morality)

Pada level ini, penalaran moral didasarkan pada pemahaman dan penerimaan norma-norma sosial dan harapan dari kelompok sosial. Individu pada level ini ingin mempertahankan ketertiban sosial dan mendapatkan persetujuan dari orang lain.

Tahap 3: Orientasi Hubungan Interpersonal yang Baik (Good Interpersonal Relationships): Pada tahap ini, individu berfokus pada menjaga hubungan yang baik dengan orang lain dan mendapatkan persetujuan mereka. Mereka melakukan tindakan yang dianggap baik oleh orang-orang yang penting bagi mereka, seperti keluarga dan teman.

Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban (Maintaining Social Order): Pada tahap ini, individu mematuhi hukum dan aturan masyarakat karena mereka percaya bahwa hal itu penting untuk mempertahankan ketertiban sosial. Mereka menekankan pentingnya hukum dan otoritas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline