Lihat ke Halaman Asli

Regina Ayu

Halo, salam kenal!

KKN Rekognisi UPI Program MBKM 2021: Klub Literasi Sekolah Batch 1

Diperbarui: 4 Oktober 2021   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dibukanya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memberikan peluang bagi mahasiswa untuk melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang disebutkan dalam Tri Dharma perguruan tinggi.

Tri Dharma tersebut berisikan tiga peran mahasiswa di perguruan tinggi yaitu mendapatkan pendidikan, membuat penelitian, dan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama masa pendidikan dan penelitian agar dapat turun langsung untuk mengabdi kepada masyarakat (UU No. 12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9). 

Berkaitan dengan hal tersebut, pada hari Senin, 8 Februari 2021, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia melakukan perjanjian kerjasama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL) untuk berkolaborasi dalam meluncurkan ekstrakurikuler Klub Literasi Sastra Batch 1 dengan tujuan diantaranya: membiasakan siswa untuk membaca, meningkatkan kompetensi 4C (critical thinking, collaboration, creativity, dan communication), serta mengasah kemampuan bahasa asing yang dipelajari oleh siswa.

Namun, dikarenakan pandemi COVID-19 yang melanda di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, maka dari itu Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluaran Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Diseases (COVID-19) dengan ketentuan mengubah segala kegiatan terkait aktivitas belajar-mengajar dilaksanakan di rumah secara daring.

 Oleh karena itu, sebelum terjun langsung untuk menjadi mahasiswa pendamping Klub Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Atas, calon mahasiswa pendamping dibekali berbabagai rangkaian training sesuai minat dan bakatnya yang dilaksanakan dalam kurun waktu dua minggu.

Masa penugasan penulis sebagai mahasiswa pendamping dimulai dari tanggal 6 Maret-13 Juni 2021. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan sepenuhnya secara daring dengan menggunakan berbagai media dan platform pembelajaran seperti Google Meet, Zoom, WhatsApp, Padlet, dan lain-lain.

Dalam kegiatan ini, penulis bertanggung jawab penuh dalam menyusun rencana aksi literasi, membuat materi, membuat daftar hadir, hingga mengolah data evaluasi dari kegiatan ini. 

Fokus utama dari kegiatan ini adalah meningkat minat baca siswa dan meningkatkan literasi siswa di sekolah. Selain itu, penulis juga bertanggung jawab dalam mendampingi siswa dalam membuat produk akhir dari kegiatan ini yang berupa buku antologi cerpen karya siswa.

Keberlangsungan kegiatan ini tentu terdapat kelebihan dan kekurangan dilaksanakannya kegiatan pembelajaran yang sepenuhnya diadakan secara daring. Kelebihan dari pembelajaran secara daring ini adalah materi dapat diakses dengan mudah dan waktu pelaksanaan kegiatan yang fleksibel. 

Terdapat juga hambatan yang seringkali penulis temui selama kegiatan berlangsung yaitu kendala jaringan yang tidak stabil, sehingga hal tersebut terkadang membuat siswa terlambat dalam mengumpulkan tugas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline