Lihat ke Halaman Asli

Regina PutriAlia

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Dampak Komentar Negatif dalam Konten Sosial Media Tiktok

Diperbarui: 25 Juni 2024   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/3qDVGAF1X

Ketika seseorang atau sekelompok orang berusaha memprovokasi, menghina, atau menyinggung seseorang, itu disebut komentar negatif. Sedangkan Media sosial biasanya terdiri dari konten yang diakses melalui website atau aplikasi online dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Salah satu media sosial yang akan saya bahas yaitu Tiktok yang sedang meroket penggunaannya, dimulai dari usia muda hingga tua.

TikTok adalah platform media sosial di mana Anda dapat membuat, berbagi, dan mencari video pendek. TikTok memungkinkan pengguna membuat video pendek berdurasi lima belas hingga enam puluh detik dengan musik, suara, efek visual, dan teks. Pengguna dapat membuat berbagai format video, seperti menyanyikan lagu sambil mengikuti suara sebelumnya, membuat video menari dengan lagu tertentu, membuat sketsa lucu atau parodi, menyampaikan informasi atau mengajarkan sesuatu dalam video singkat. TikTok memiliki algoritma yang pintar yang melacak aktivitas dan minat pengguna untuk merekomendasikan video yang menghibur, menarik, dan sesuai dengan seleranya. Pengguna dapat mengikuti akun pengguna lain, menyukai dan berkomentar pada video, dan berbagi video ke platform media sosial lainnya. Ini memungkinkan mereka untuk berinteraksi satu sama lain, membangun komunitas, dan terhubung dengan orang yang memiliki minat yang sama. TikTok adalah platform yang dapat digunakan oleh bisnis dan merek untuk memasarkan barang dan jasa mereka, meningkatkan kesadaran merek, dan menjalin hubungan dengan khalayak luas. TikTok menyenangkan dan memiliki banyak manfaat, tetapi berhati-hatilah dengan dampak negatifnya, terutama pada kesehatan mental.

Berikut ini adalah dampak yang harus diwaspadai:

  • Menurunkan rasa percaya diri

TikTok konten yang mengidealisasi fisik dan standar kecantikan yang tidak realistis dapat menyebabkan obsesi terhadap penampilan dan keinginan untuk mengubah diri untuk memenuhi standar tersebut. Hal ini dapat menyebabkan perilaku makan yang tidak sehat dan gangguan dismorfik tubuh. Perasaan tidak aman dan kecemburuan dapat ditimbulkan oleh perbandingan sosial dengan orang lain yang dianggap lebih menarik, sukses, atau bahagia. Perasaan tidak berharga, malu, dan ragu-ragu terhadap diri sendiri dapat disebabkan oleh komentar negatif yang menyerang penampilan, bakat, atau karakter anak.

  • Meningkatkan rasa cemas dan depresi

Anak-anak dapat mengalami kecemasan dan kekhawatiran berlebihan jika mereka terus melihat konten negatif seperti kekerasan, cyberbullying, dan berita yang meresahkan. Rasa takut dihakimi dan ditolak oleh teman sekelas di media sosial dapat menyebabkan isolasi sosial dan menarik diri dari interaksi sosial. Kecanduan TikTok dan kurangnya aktivitas fisik dapat memperburuk depresi dan kesehatan mental anak.

  • Gangguan fokus dan konsentrasi

TikTok memiliki algoritma yang dapat membuat anak-anak kecanduan dan menghabiskan waktu berlebihan di platform. Hal ini tidak hanya dapat mengganggu aktivitas belajar, bermain, dan bersosialisasi, tetapi juga dapat menyebabkan masalah fokus dan konsentrasi. Penggunaan TikTok di malam hari dapat menyebabkan masalah fokus dan konsentrasi menjadi lebih buruk di keesokan harinya.

  • Cyberbullying dan pelecehan online

TikTok, seperti platform media sosial lainnya, dapat menjadi lokasi pelecehan online dan cyberbullying. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional anak.
Anak dapat merasa tertekan, cemas, dan takut karena negatif, ejekan, dan ancaman yang diterima di platform.

https://pin.it/pZ2Xw5Wut

Komentar negatif dapat menyebabkan depresi, kecemasan, stres, dan bahkan trauma emosional. Karena takut dihakimi atau dihina, orang yang mendapat komentar negatif mungkin menarik diri dari interaksi sosial dan media sosial. Komentar negatif dapat mengganggu konsentrasi, fokus, dan performa individu dalam aktivitas sehari-hari, seperti belajar dan bekerja, berdampak psikologis. Korban komentar negatif kadang-kadang dapat bertindak agresif atau bahkan bunuh diri.

Selain pada individu, dampak negatif komentar jahat di sosial media juga berdampak kepada masyarakat. Seperti jumlah komentar jahat di media sosial dapat menyebabkan kultur online yang negatif dan penuh kebencian; komentar jahat yang mengandung ujaran kebencian dapat memperburuk diskriminasi dan polarisasi di masyarakat. Dalam situasi terburuk, komentar jahat di media sosial dapat memicu kerusuhan atau konflik di dunia nyata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline