Lihat ke Halaman Asli

Regina Damayanti

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa KKN UPI 2022: Mewujudkan Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman di Kelurahan Kebon Jayanti

Diperbarui: 13 Agustus 2022   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pada tahun 2022 ini, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat berbasis  SDG's Desa yang diselenggarakan mulai dari tanggal 11 Juli sampai 10 Agustus 2022.  Saya Regina Damayanti dari kelompok 155 mendapatkan tema mengenai "Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman" dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yakni Ibu Dr. Yeni Yuniarti, M.Pd.  

Kawasan pemukiman yang aman dan nyaman merupakan salah satu dari 16 program SDG's (Sustainable Development Goals) Desa yang bertujuan menargetkan terwujudnya desa yang inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan, dengan beberapa target capaian kawasan permukian yang bersih dan sehat, terciptanya keamanan lingkungan melalui swadaya masyarakat, serta terbangunnya partisipasi semua pihak dalam pembangunan desa. 

Kami memilih lokasi untuk kegiatan KKN ini di Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. 

Dengan kondisi pemukiman yang cukup padat dan rumah-rumah yang berdekatan, sehingga menyulitkan untuk akses mobilitas. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, sangat relevan dengan tema yang  didapatkan untuk mewujudkan kawasan pemukiman yang aman dan nyaman di kelurahan Kebon Jayanti.  Adapun program kerja yang dilakukan yaitu:

  • Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Resiko Kebakaran
    Berdasarkan pada kondisi di lapangan yang kesulitan mendatangkan mobil pemadam kebakaran karena akses mobilitas yang terbatas. Pada 29 Juli 2022, Bekerja sama dengan pihak DAMKAR Kota Bandung  memberikan edukasi untuk warga sekitar mengenai bagaimana cara memadamkan api, cara agar tidak panik, dan bersiaga jika kebakaran terjadi.

    Dengan Sasaran program kepada Ibu-Ibu PKK dan LINMAS, Mengapa ibu-ibu? Karena kebanyakan Ibu-ibu rumah tangga lebih sering berada di rumah sementara suaminya pergi bekerja. Selain itu, dilakukannya Pendataan kepemilikan alat pemadam kebarakan (APAR) yang dilakukan kepada tiap RW di kelurahan Kebon Jayanti untuk mengetahui sikap kepedulian warga terhadap resiko kebakaran.

Sosialisasi Pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Dokpri

Pendataan kepunyaan APAR. Dokpri 

  • Pendataan Rumah Tidak Layak Huni "RUTILAHU"
    Pada 23 Juli dan 25 Juli 2022  dilakukan pendataan kepada warga berdasarkan kriteria-kriteria pada kelayakan rumah yang dianjurkan seperti luas bangunan, ketahanan kontruksi bangunan, saluran drainase air, sarana dan prasarana pengolahan limbah dan akses air minum.

Dokpri

Pendataan RUTILAHU. Dokpri

  • Pelatihan Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah (MIJEL)
    Didasarkan pada pemanfaatan limbah sampah yaitu minyak jelantah (minyak bekas menggoreng apapun) sebagai bahan dasar dari pembuatan sabun ini yang dapat digunakan untuk mandi ataupun mencuci baju dengan mencampurkan bahan-bahan lainnya seperti Molto sebagai pewangi, soda api, dan air lalu memasukkannya kedalam cetakan sesuai keinginan.

    Dengan sasaran kepada perwakilan Ibu-ibu di setiap RW di Kebon Jayanti. Adanya sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan pada 4 Agustus 2022 ini, diharapkan warga Kebon Jayanti khususnya Ibu-ibu rumah tangga memiliki keterampilan untuk mendaur ulang limbah minyak dan membuat produk (sabun) karena bahan-bahannya pun mudah ditemukan. Sabun ini juga dapat menjadi sebuah ide untuk berbisnis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline