Lihat ke Halaman Asli

Regina and Literacy

Gerakan Literasi Sekolah

Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia pada Periode Awal Perkembangan

Diperbarui: 6 September 2022   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berawal dari keberhasilan kolonial Belanda mencapai cita-cita untuk menjadikan wilayah Nusantara sebagai satu kesatuan dalam politik, hukum, dan pemerintahan di bawah kekuasaannya melalui Pax Neerlandica, rakyat Indonesia justru tersadar untuk bersatu. Dari sini, para rakyat bersatu karena adanya perasaan senasib sepenanggungan. 

Penderitaan tidak hanya dianggap milik satu daerah, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia. Perlahan-lahan, karena faktor kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang parah akibat penjajahan, mulai muncul berbagai organisasi pergerakan nasional Indonesia. 

Hal ini tidak terlepas dari kemunculan para kaum terpelajar akibat adanya kebijakan politik etis atau politik balas budi yang diberlakukan oleh pemerintahan kolonial Belanda. 

Tumbuhnya kenangan akan kejayaan bangsa pada masa lampau juga menjadi salah satu faktor kebangkitan nasional pada saat itu. Ditambah lagi dengan faktor eksternal dari bangsa lain yang membangkitkan semangat, meningkatkan kepercayaan diri bangsa Indonesia, dan berkembangnya paham-paham baru yang memotivasi rakyat Indonesia untuk merdeka.

Faktor-faktor tersebut menjadi landasan dari perkembangan pergerakan nasional Indonesia. Perkembangan nasionalisme di Indonesia sendiri dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu periode awal perkembangan, periode nasionalisme politik, periode radikal, dan periode bertahan. Namun, seperti yang tertera pada judul, teks ini akan membahas tentang perkembangan nasionalisme pada periode awal perkembangan.

Periode awal perkembangan ini melahirkan beberapa organisasi yang bergerak dengan tujuan memperbaiki kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia. Organisasi-organisasi tersebut adalah Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah. 

Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama yang didirikan pada 20 Mei 1908. Dengan didirikannya Budi Utomo, banyak kaum nasionalis lainnya yang terinspirasi untuk berjuang dengan basis organisasi modern. 

Organisasi yang dipelopori oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan didirikan oleh dr. Sutomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, dan Soeraji ini memiliki tujuan memajukan derajat bangsa, pengajaran, dan kebudayaan dengan meliputi bidang pengajaran; pertanian, peternakan, dan perdagangan; teknik dan industri; serta kebudayaan. 

Budi Utomo sendiri bukan merupakan organisasi yang berjalan di bidang politik. Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan kongres pertamanya di Yogyakarta. 

Dari kongres pertama tersebut, ditetapkan bahwa ruang gerak Budi Utomo terbatas pada daerah Jawa dan Madura. Kongres tersebut memutuskan R.T. Tirtokusumo yang merupakan mantan Bupati Karanganyar sebagai ketua. Dari kongres tersebut diputuskan juga bahwa Yogyakarta menjadi pusat organisasi. Semenjak dipimpin oleh R. T. Tirtokusumo, yang merupakan tokoh dari kalangan bangsawan, banyak anggota baru Budi Utomo yang berasal dari kalangan bangsawan dan pejabat kolonial. 

Pada tahun 1912, Budi Utomo ikut mendukung pembentukan Volksraad atau Dewan Rakyat yang merupakan dewan perwakilan rakyat Hindia Belanda. Volksraad ini menjadi tempat menampung aspirasi rakyat Indonesia yang disuarakan melalui wakil-wakilnya yang duduk di dewan ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline