Lihat ke Halaman Asli

regina sukma

Selamat membaca

KH Hasyim Asy'ari, Tokoh Islam yang Berpengaruh terhadap Lahirnya Hari Santri

Diperbarui: 22 Oktober 2021   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo semuanya, bertepatan dengan hari santri nasional saya akan berbagi sedikitnya kisah tokoh islam yang berpengaruh terhadap lahirnya hari santri dan sifat teladan beliau yang patut kita contoh. 

KH Hasyim Asy'ari merupakan putra dari pasangan Kyai Asy'ari dan Nyai Halimah yang lahir pada tanggal 14 Februari 1871 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Beliau dibesarkan di lingkungan yang begitu kental dengan agama islam karena ayahnya merupakan seorang pemimpin pondok pesantren di Kota Jombang. 

Sejak umur 15 beliau sudah berkelana menimba ilmu di beberapa pesantren dan dipercaya oleh ayahnya untuk membantu mengajar para santri. Sebagai seseorang yang haus akan ilmu, beliau bahkan tak segan pergi ke Kota Mekah untuk mempelajari ilmu agama islam ke beberapa guru yang ada disana seperti Syekh Ahmad Khatib Minagkabau, Syekh Mahfudh At Tarmisi, Syekh Ahmad Amin Al Aththar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said Yamani, Syekh Rahmaullah dan sebagainya. 

Semangat beliau dalam menimba ilmu tidak perlu diragukan lagi lantaran itulah yang menjadikan beliau terkenal dengan kecerdasan dan keilmuannya yang tinggi. Beliau juga merupakan orang yang disegani dan sangat berpengaruh di kalangan para ulama besar karena ilmu hadits yang beliau miliki. 

Hingga pada tahun 1926 KH Hasyim Asy'ari menjadi salah satu pemrakarsa terbentuknya organisasi islam terbesar di Indonesia yang disebut Nahdlatul Ulama (NU). NU merupakan perwujudan kebangkitan ulama atau cendekiawan islam karena pada saat itu mereka sedang melakukan perlawanan terhadap kolonialisme. 

Tentu tak mudah bagi KH Hasyim Asy'ari untuk merealisasikan pemikiran tersebut karena sempat terhambat oleh satu dan lain hal, tetapi berkat gurunya beliau memantapkan hatinya untuk segera membentuk organisasi tersebut bersama ulama besar yang lain. 

Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk menegakkan ajaran agama islam yang menganut ajaran ahlussunnah wal jamaah (aswaja) dalam kehidupan masyarakat. NU juga memiliki peran penting terhadap perjuangan para santri dengan KH Hasyim Asy'ari yang menjadi sentral perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Dimulai dengan KH Hasyim yang mencetuskan salah satu gerakan yaitu Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama pada Oktober 1945. Adanya gerakan ini karena beliau berpikir bahwa perjuangan Indonesia belum selesai sampai disitu (17 Agustus 1945 sejak dideklarasikan proklamasi). 

Dan terbukti dengan adanya kedatangan Tentara Inggris yang dipimpin oleh Brigadir Jendral A.W.S Mallaby yang digadang gadang akan melakukan Agresi Militer Belanda II. Gerakan tersebut tentu saja tak lepas dari peran para santri yang ada dibawah naungan organisasi tersebut.

Gerakan Resolusi Jihad yang pelopori oleh KH hasyim Asy'ari ini memiliki fatwa atau butir butir yang ditulis dalam biografi beliau. Butir yang pertama berbunyi kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus wajib dipertahankan. Butir yang kedua berbunyi Republik Indonesia merupakan pemerintahan yang sah harus dijaga dan ditolong. 

Butir yang ketiga berbunyi musuh Indonesia adalah Belanda yang kembali ke Indonesia dengan bantuan sekutu Inggris dan akan menggunakan cara politik dan militer untuk kembali menjajah negara Indonesia. Butir keempat berbunyi umat islam terutama anggota NU harus mengangkat senjata melawan penjajah dan sekutu yang akan kembali untuk menjajah Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline