20/12/2020 19:09
Lantunan surat pendekmu yang merdu yang membuat aku terus mengingatmu, aku berusaha menahan-nahan perasaan ini kepadamu dan aku berdoa kepada Allah jika kamu adalah yang terbaik bagiku aku ingin bersama kamu, namun jika kamu bukan yang terbaik untukku aku ingin diberi rasa ikhlas untuk merelakanmu dan agar aku tak memikirkannya.
Ternyata cinta itu sesederhana itu ya mendengar suaramu melantunkan surat pendek ketika kamu menjadi imam hati ini mulai bergerak ingin mengenalmu lebih dari sekedar hanya tahu saja. Kamu tidak pernah tahu bahwa aku sering kali memperhatikanmu, melihatmu secara diam-diam, sedikit konyol, ya ketika aku melihatmu saja aku langsung bahagia, tidak karuan gimana gitu, hehehe.
Aku juga selalu berpikir ah bodohnya aku kok bisa suka sama kamu yang jelas-jelas jauh berbeda denganku, dari mulai jabatanmu sudah jelas dong aku hanya seorang karyawan biasa 😊. Eh tetapi jika direnungi semua makhluk sama di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang membedakannya ialah ketaqwaan setiap hamba-Nya. Sekarang aku tak berharap lebih bisa dengan kamu karena jujur saja aku mulai terbiasa dengan cara melupakanmu.
02/01/2021
Sebelum aku terbiasa melupakanmu aku selalu melihat story IG kamu loh, kamu selalu membuatnya setiap hari Jum’at, intinya story kamu berisi tentang surat Al-Kahfi yang baik dibacakan pada hari tersebut.
21/02/2021
Lama-lama kok aku jadi penasaran ya ingin tahu apakah kamu masih suka membuat story pada hari Jum’at atau enggak, dan ternyata gak ada sama sekali entahlah, aku mulai berpikiran negatif tapi aku berusaha positif mungkin kamu sibuk, blablabla sehingga gak sempat membuat story. Dan tau? Kata temanku kamu sudah menikah :D karena melihat dp WA mu bersama anak kecil sama seperti di IG mu, lalu tak lama kemudian temanku bilang dong ketemanku yang satu bahwa kamu belum menikah, akhirnya apa yang selama ini aku pertanyakan terungkap juga. Namun aku tak banyak berharap cukup Allah saja yang mengatur siapa kelak yang akan bersamaku .
11/08/2021 20.16
Akhir cerita selama ini, setelah beberapa lama aku sudah sadar diri bahwa tak mungkin bersama karena ucapan temanku, singkat cerita saja aku bercerita lagi pada teman yang satu lagi dan mulai kembali ada rasa yang pernah aku kubur dalam-dalam, namun aku tetap berusaha agar tidak terus-menerus menyimpan rasa itu sampai aku unfollow Instagramnya. Sampailah dititik aku tak bisa berharap dan mengharapkannya lagi karena kalian tahu dia sudah mempersunting wanita yang terbaik untuk dirinya yang telah Allah takdirkan. Apa yang bisa aku lakukan? Aku hanya bisa menerima dan ikhlas tanpa harus menyimpan rasa sakit ya slow ajalah biasa bahwa aku bukan wanita terbaik untuknya. Mungkin suatu saat aku juga akan dipertemukan dengan laki-laki yang telah Allah takdirkan untukku untuk menjadi teman hidup selamanya.
So intinya kita tidak bisa memaksakan apa yang bukan menjadi takdir kita sekeras apa pun kita berusaha jika Allah menakdirkan tidak, maka tidak. Perihal doa percayalah doa itu akan Allah jawab pada waktu yang baik, mungkin enggak sekarang tapi kita harus yakin bahwa doa yang selalu kita panjatkan pada Allah tidak akan kembali dengan tangan kosong dan tidak akan pernah sia-sia, karena bisa jadi sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah dan Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik.