Lihat ke Halaman Asli

SPAM Lampung Diminati Banyak Investor

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

JAKARTA: Sejumlah investor mengaku tertarik mengikuti proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandar Lampung senilai US$38 juta karena adanya kepastian dukungan dan jaminan yang jelas dari pemerintah.

Regginaldo Sultan Tampubolan, Chief Representative Officer Salcon Engineering Berhad,   mengatakan sebagai proyek investasi jangka panjang, jaminan dan kepastian tersebut menjadi salah satu nilai tambah yang membuat banyak investor berebut mengikuti proyek tersebut.

“Adanya goverment support dan guarantee yang jelas menjadikan proyek investasi SPAM Lampung ini menarik dan memiliki nilai tambah,”ujarnya dihubungi Bisnis  hari ini.

Selain itu, hal lain yang membuat perusahaan asal Malaysia ini tertarik mengembalikan dokumen prakualifikasi bersama perusahaan konsorsiumnya Aliran Ihsan Resources karena masih minimnya tender investasi proyek air minum berskala internasional yang digelar di Indonesia.

“Sejak 2005 sampai sekarang baru tiga kali (Aetra Tanggerang, SPAM Umbulan, SPAM Lampung), makanya ketika ada proyek yang dibuka kami ikut,” ucapnya.

Reggi yakin konsorsiumnya dapat masuk dalam empat besar untuk mengikuti tender investasi. Pasalnya, dari segi pengalaman, perusahaan yang bergerak di sektor SPAM dan sanitasi ini telah membangun sekitar 700 Instalasi Pengelolaan Air di berbagai negara seperti Thailand, Srilanka, dan lainnya sehingga memiliki pembekalan terkait kebudayaan lokal setempat.

Selain itu, dari sisi financial perusahaan yang juga sempat mengikuti proyek SPAM Umbulan ini sudah mendapatkan support dari beberapa perbankan lokal perusahaan. Sementara rekannya, Aliran Ihsan sudah memiliki banyak pengalaman dari sisi operation dan maintenance.

“Dari segi pengalaman, teknologi, dan financial kami sudah kuat. Secara persiapan juga yang Lampung lebih siap dari tender sebelumnya. Jadi kami lebih percaya diri dapat memenangkan proyek ini dan menjalankan sebaik-baiknya,” tegas.

Terkait adanya pembatasan dari BKPM bahwa perusahaan asing hanya dapat menguasai 95% dan 5% lainnya untuk perusahaan lokal, konsorsium sudah melakukan penjajakan dengan beberapa perusahaan lokal, termasuk perusahaan BUMN, namun dia belum dapat menyampaikan.

Bernadus Djonosaputro, Managing Director PT Nusantara Infrastructure,  yakin proyek SPAM Way Rilau ini lebih baik dari proyek sebelumnya mengingat proses persiapan dari panitia dan pemerintah yang dia nilai sudah lebih mapan.

“Pemerintah Lampung persiapannya sudah sangat baik, mereka sudah memiliki konsultan teknis dan keuangan, kami pun merasa lebih yakin,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline