Lihat ke Halaman Asli

Literasi Ekonomi Syariah Solusi untuk Merawat Persatuan Masyarakat Kota Malang

Diperbarui: 19 Februari 2022   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Setahun lebih satu bulan tepat (25 Januari 2021) saat penutupan acara Peresmian Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta. Saat itu Presiden RI Joko Widodo dalam kesempatannya meminta agar literasi ekonomi syariah di Indonesia ditingkatkan. Ia menyebut, rendahnya literasi itu masih menjadi pekerjaan rumah yang belum juga terselesaikan. Bahwa Ekonomi syariah memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Sebab itulah, dirinya meminta agar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional diakselerasi.

Gerakan ekonomi syariah sudah dicanangkan dan dilakukan sebelumnya terutama dalam sektor keuangan dan wisata halal oleh kepala negara sebelumnya dan beberapa kepala daerah. Secara tidak langsung dengan dicanangkannya program nasional tersebut, beberapa kepala daerah salah satunya kota Malang juga menyambut. Berbagai program dan kegiatan dilaksanakan salah satunya program sertifikasi halal untuk UMK yang bekerjasama dengan Sistem Penjaminan Mutu Halal Internal (SPMHI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Malang.

M. Rifqi selaku sekretaris Komunitas Ekonomi Syariah (KESNAS) Kota Malang yang juga pengurus MES Kota Malang mengatakan, "Ekonomi Syariah juga merupakan bagian dari konsep yang ditawarkan seperti sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia sebelumnya, baik itu ekonomi tradisional, sosialis (timur), liberal/kapitalis (barat), pancasila, demokrasi dan kerakyatan. Dari beberapa sistem tersebut terus dilakukan perbaikan dengan nilai dan prinsip yang ada pada masyarakat salah satunya ajaran agama Islam, yang tidak lain berisi ajaran kebaikan untuk sesama dan kebenaran yang dalam prakteknya diperintahkan dengan rahmah kepada seluruh alam."

KH. Abdullah Muchit (Guru Tarekat juga Pembina IPIM Pusat (Ittihad Persaudaraan Imam Masjid) mengatakan, ajaran Islam berisi ajaran pensucian dan pemurnian jasmani dan rohani, rohani merupakan sentral induk yang memberikan kehidupan seseorang, yang menghubungkan sesamanya, manakala ruh itu telah berada dalam kemurnian (baik, bersih, jernih) dan jauh dari kotoran hati, maka ia akan melahirkan kemurnian pula pada seseorang dalam perkataan dan perbuatannya, senantiasa baik dan disenangi dalam segala kehidupan dan pergaulan, menemukan keindahan dalam rasa dan cinta, sehingga memberikan hubungan yang baik dan harmonis antar sesama dan menciptakan ruh untuk saling bersatu.

"Begitu pula dalam prinsip Ekonomi Syariah, yang mana bertujuan untuk memurnikan dan mensucikan praktek ekonomi yang keluar dari pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan seperti terdapat dalam pancasila itu sendiri, dengan berusaha membersihkan dan menghindari hal-hal yang merugikan sesama, sehingga menumbuhkan hubungan yang baik dan harmonis antar sesama. Hubungan baik dan harmonis inilah elemen penting dalam persatuan, hal ini merupakan kunci untuk menjaga keutuhan masyarakat khususnya kota Malang yang majemuk."

"Oleh karena itu kesadaran atas perlunya untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah seharusnya tidak hanya dilakukan oleh lembaga dan organisasi keagamaan saja, akan tetapi seluruh lembaga dan organisasi yang mencintai persatuan dan kesatuan", ujar salah satu pengurus Kadin Kota Malang ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline