Lihat ke Halaman Asli

Romeo Saru

ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

Apakah Karir dan Kebebasan Lebih Penting? Perspektif di Balik Turunnya Angka Pernikahan

Diperbarui: 11 November 2024   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi wanita karir sumber gambar: pixabay

Apakah pernikahan masih relevan di zaman modern? Dengan semakin banyaknya generasi muda yang memilih untuk menunda atau bahkan tidak menikah, muncul pertanyaan besar: apakah karir dan kebebasan kini menjadi prioritas utama? Artikel ini akan mengupas alasan di balik tren penurunan angka perkawinan dan dampaknya pada masyarakat, serta apakah ini sekadar perubahan sementara atau gambaran dari nilai-nilai baru yang diusung generasi sekarang.

Apakah Karir dan Kebebasan Lebih Penting? Perspektif di Balik Turunnya Angka Pernikahan

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menyaksikan penurunan angka perkawinan yang cukup signifikan, termasuk di Indonesia. Banyak yang bertanya-tanya, mengapa semakin banyak orang muda, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z, memilih untuk menunda pernikahan atau bahkan menempatkannya di urutan terakhir dalam prioritas hidup mereka? Pertanyaan yang timbul kemudian adalah: apakah ini disebabkan oleh pergeseran prioritas yang mengutamakan karir dan kebebasan?

1. Karir sebagai Tujuan Utama

Bagi generasi muda, karir telah menjadi salah satu faktor penentu kebahagiaan dan identitas diri. Mereka tumbuh di era globalisasi dengan peluang kerja yang semakin luas dan kompetisi yang tinggi, yang membuat pencapaian karir menjadi semakin penting. Banyak dari mereka yang merasa bahwa memiliki kestabilan karir sebelum menikah adalah hal yang penting, bahkan lebih penting daripada membangun keluarga.

2. Keinginan Menjaga Kebebasan Pribadi

Kebebasan pribadi adalah nilai yang sangat dihargai oleh generasi sekarang. Dengan beragam peluang untuk mengeksplorasi dunia, baik melalui media sosial, karir, atau pendidikan, banyak dari mereka enggan terikat oleh komitmen pernikahan yang dianggap dapat membatasi kebebasan tersebut. Mereka ingin menghabiskan waktu lebih banyak untuk diri sendiri, menjelajahi minat, dan memperluas wawasan sebelum memasuki tahap pernikahan yang lebih penuh tanggung jawab.

3. Ketidakpastian Ekonomi

Selain faktor karir dan kebebasan, ketidakpastian ekonomi juga memengaruhi keputusan untuk menikah. Biaya pernikahan, kebutuhan hidup yang terus meningkat, dan tantangan finansial membuat banyak orang berpikir dua kali sebelum menikah. Bagi sebagian orang, menikah berarti tambahan tanggung jawab finansial, dan hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak yang merasa lebih baik menunda pernikahan hingga keadaan finansial mereka lebih stabil.

4. Gaya Hidup yang Berbeda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline