Lihat ke Halaman Asli

Romeo Saru

ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

Hati yang Pilu

Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Hati yang Pilu

Di persimpangan jalan yang berliku,
Hati yang pilu terdiam kelu,
Menatap langit dengan tatapan hampa,
Mencari jawab di tengah dunia yang fana.

Kehidupan ini kadang tak ramah,
Menghadirkan luka di setiap langkah,
Air mata jatuh tanpa permisi,
Seperti hujan di malam yang sunyi.

Namun dalam kepedihan yang menghujam,
Ada kekuatan yang tak pernah padam,
Meski hati ini terluka dalam,
Masih ada harapan di ufuk terpendam.

Pilu ini bukan akhir cerita,
Ia hanya jeda dalam skenario semesta,
Karena setelah gelap yang mencekam,
Selalu ada terang yang perlahan datang.

Hati yang pilu, tetaplah bertahan,
Kau akan temukan kekuatan di tiap tekanan,
Sebab hidup tak selalu tentang bahagia,
Kadang, pilu adalah guru yang paling setia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline