Lihat ke Halaman Asli

Romeo Saru

ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

Kembalinya Ibu Negara

Diperbarui: 19 Oktober 2024   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: timenews.com

Ketika Titiek Soeharto Bersama Prabowo di Panggung Politik

Pada tanggal 20 Oktober 2024, Indonesia akan menyaksikan pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8. Sebuah momen yang bersejarah, tidak hanya bagi Prabowo, tetapi juga bagi perjalanan panjang bangsa ini. Di balik kemenangan politiknya, ada satu sosok yang dulu pernah sangat dekat dengannya dan kini menjadi perbincangan banyak orang: Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto.

Kehidupan pribadi Prabowo dan Titiek Soeharto pernah menjadi sorotan publik di era 1980-an. Pernikahan mereka tidak hanya menyatukan dua tokoh besar Indonesia, tetapi juga membawa harapan dan impian besar bagi masa depan mereka. Titiek adalah putri mantan Presiden Soeharto, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah politik Indonesia, sementara Prabowo adalah perwira militer dengan karier yang menjanjikan. Pernikahan mereka diselimuti harapan akan terbentuknya pasangan yang kuat di panggung nasional.

Namun, badai datang ketika Prabowo dipecat dari militer pada tahun 1998, menyusul peristiwa Reformasi dan tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Tak lama setelah pemecatan tersebut, rumah tangga mereka juga harus berakhir dengan perceraian. Hubungan pribadi dan profesional yang mereka bangun selama bertahun-tahun hancur di tengah gejolak politik yang mengguncang negeri. Titiek dan Prabowo memilih jalan masing-masing, meski selalu ada pertanyaan di benak masyarakat mengenai kemungkinan bersatunya kembali pasangan ini.

Selama bertahun-tahun, setelah perceraian mereka, baik Prabowo maupun Titiek terus bergerak di ranah politik. Prabowo dengan ambisi politiknya yang tak pernah surut, sementara Titiek aktif dalam partai Golkar dan juga Yayasan Dharmais yang didirikan oleh ayahnya, Soeharto. Meski tak lagi menjadi pasangan, Titiek dan Prabowo sering kali tampak saling mendukung dalam berbagai kesempatan politik. Hubungan mereka tetap profesional dan saling menghormati, memicu spekulasi publik bahwa ada peluang bagi mereka untuk kembali bersama.

Kini, ketika Prabowo telah berhasil memenangkan Pilpres 2024 dan bersiap dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, muncul sebuah perbincangan hangat di kalangan publik: Apakah Titiek Soeharto akan kembali ke Istana sebagai Ibu Negara? Meski faktanya mereka telah bercerai bertahun-tahun yang lalu, ide kembalinya "Ibu Negara" yang pernah ada di sisi Prabowo ini menjadi perbincangan yang menarik. Kehadiran Titiek di sejumlah acara politik mendampingi Prabowo selama kampanye juga memancing spekulasi bahwa hubungan mereka, setidaknya dalam kapasitas politik, masih sangat erat.

Namun, terlepas dari isu-isu tersebut, kenyataannya adalah Prabowo akan dilantik sebagai presiden tanpa sosok resmi pendamping di Istana. Indonesia akan menyambut era kepemimpinan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya: seorang presiden yang memimpin tanpa Ibu Negara di sisinya. Meski demikian, bayangan Titiek Soeharto sebagai sosok yang pernah mendampingi Prabowo di masa lalu tetap menghiasi imajinasi banyak orang.

Kehadiran Titiek dalam kehidupan politik Prabowo selalu menjadi isu menarik, terutama dengan latar belakang mereka sebagai mantan pasangan yang memiliki sejarah panjang. Banyak yang bertanya-tanya, apakah Titiek akan memainkan peran yang lebih besar dalam pemerintahan Prabowo, meski tidak dalam kapasitas sebagai Ibu Negara. Sosoknya yang terus aktif di dunia politik membuat publik tidak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa ia akan kembali muncul di panggung politik nasional dengan pengaruh yang besar.

Pada akhirnya, apakah "kembalinya Ibu Negara" ini hanya menjadi spekulasi atau bagian dari skenario politik masa depan, yang jelas adalah hubungan Prabowo dan Titiek selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi politik Indonesia. Publik terus menantikan perkembangan apa yang akan terjadi setelah pelantikan Prabowo, baik dalam konteks kepemimpinannya maupun dalam kehidupan pribadinya.

Bagi sebagian besar orang, momen pelantikan Prabowo Subianto pada tanggal 20 Oktober 2024 ini menjadi peringatan bahwa perjalanan hidup seseorang, terutama dalam politik, selalu dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga. Apakah Titiek Soeharto akan muncul kembali di Istana, atau justru memilih jalur politik yang berbeda, satu hal yang pasti adalah perjalanan mereka berdua akan terus menjadi bagian dari sejarah besar bangsa ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline