Lihat ke Halaman Asli

Romeo Saru

ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

Mengapa Papua Selalu Dijajah?

Diperbarui: 30 Desember 2023   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar NetralNews.com

Jika kita bicara tentang Papua tentunya kita berbicara tentang sumber daya alam yang melimpah.Selain sumber daya alam yang melimpah,Di Papua juga terdapat gunung es salju.Sekalipun Papua berada di iklim tropis. Sumber daya pariwisata juga sangat menjanjikan hal ini dapat dilihat dari, sumber daya pariwisata yang ada di Raja Ampat yang menjadi tujuan wisata dunia serta alam yang eksotis lainnya

Namun dibalik sumber daya alam yang melimpah papua memiliki Sejarah yang sangat Panjang konflik yang terjadi bukan hanya hari ini, tapi sudah dari sejak dulu. Meskipun Orang Eropa Menyebutnya Dengan Pulau Emas, Justru Sebaliknya Ini Menimbulkan Konflik, Meskipun Orang Papua Hidup Di Bawah Sumber Daya Alam Yang Melimpah Namun Rakyat Papua Sangat Sengsara dan Hidup Di Bawah Penjajahan Selama Ratusan Tahun dan Sebagian Orang Mengatakan Hingga Kini.

Menurut Sejarah Alvaro De safedra Seorang Penjelajah Asal Eropa Penemu Tanah Papua Sekitar Abad Ke-16 Dengan Riset Menyebut Papua Dengan Paradise Island Pulau Yang Dipenuhi Dengan Emas Hal Ini Yang Membuat Bangsa-bangsa Berdatangan Untuk Menjajah Papua Dan Merekrut Sumber Daya Alam Yang Ada. Perjanjian Amerika Dengan Presiden Soekarno Hingga Masuknya Perusahaan Freeport Di Timika Papua Merekrut Tambang Emas ,Hal Ini Tidak Membuat Masyarakat Papua Sejahtera Justru Sebaliknya Hidup Di Bawah Tekanan Dan Sengsara dibawah Garis Kemiskinan .Penjajahan Penjajahan Secara Kolonialisme Dan Terstruktur Membuat Rakyat Papua Hidup Dalam Kesengsaraan

Sumber Daya Alam Yang Melimpah tidak Menjamin Kesejahteraan Daripada Rakyat Itu Sendiri Justru Sebaliknya Membuat Rakyat Itu Menjadi Sengsara

Demikian Opini Yang Saya Tulis Ini Semoga Bermanfaat Bagi Pembaca,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline