Lihat ke Halaman Asli

Mawar Putih

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

****

Sang Tuhan mencipta, mengkreasi,

menitip, merawat, membiarkan

Ia tumbuh kembang, menjadi apa adanya,

menemu bentuk jati identitas,

Ia yang kuberi nama “Mawar Putih”…

****

Ia terlahir putih seputih salju yang gemar

merengkuh dingin alam kutub utara,

Ia bagai pasir cerah tak bernoda yang

membiaskan aura ketenangan,

Ia mawar putih yang beranjak tegak

mengukur kaki langit...

****

Ia menjadi mawar putih karena hatinya,

Relungnya tulus, jujur, mau iklas, menebar kasih,

suka insaf, peduli, merasa apa yang dirasa yang lain,

Ia memang putih hanya tak selalu putih, sesekali bernoda,

Tapi ia tak membiarkan hati putih selalu terperangkap

titik-titik dan noda-noda hitam itu,

Ia kerap tak jeda membilasnya biar tetap tinggal putih

hingga akhirnya beranjak meninggalkan dunia indah fana ini,

Bersua suka dengan Sang Tuhan asal segalanya…..

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline