Lihat ke Halaman Asli

#QuoVadisLaNyalla

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13740271471767742974

Kawan semua tentu maklum dan mafhum, bangsa ini sangat mendambakan prestasi Tim Nasional, setidaknya sedikit ada kemajuan yg sisakan harapan. Namun, sejak KLB 17 Maret 2013, sejak orang-orang lama kembali ke PSSI. Harapan akan perbaikan yang mereka janjikan tak kunjung nyata. Sejauh ini, mereka sangat lantang beretorika, tapi nihil prestasi. Ingatkah Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM janji akan bawa timnas ke ranking 120 FIFA? Jika kawan lupa, minul akan ingatkan. Coba cek link berita ini. Baru seumur jagung janji diucapkan, secepat itu pula janji disangkal. Coba deh baca ini: La Nyalla Lempar Tanggung Jawab Soal Ranking FIFA; Peringkat Timnas Anjlok La Nyalla Tak Mau Disalahkan. Benar adanya. Program membangun timnas tidak hanya membutuhkan manusia-manusia yang paham sepakbola, namun juga membutuhkan waktu yang fokus. INGAT, timnas yang kuat bukan semata ditentukan liga yang JEGER-GEBYAR tapi PEMBINAAN melalui beberapa generasi! Namun, sejak ribut-ribut di BTN sangat terkesan semua pengurusnya tak kompeten apalagi fokus, yang ada cenderung hanya bagi-bagi kekuasaan. Kekalahan 0-7 Indonesia Dream Team dari Arsenal dapat dijadikan satu indikator tak seriusnya BTN bangun tim nasional.  Kesan ini sejatinya sudah terendus sesaat usai timnas ditoyor Timnas Belanda. BTN terkesan mudah diatur pihak luar dan mudah dibeli.  BTN bahkan tak punya program jangka pendek, menengah, dan panjang. Sampai kini tidak ada DEAL ujicoba timnas yg dibidani BTN Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM. Agar mental para tunas pemain nasional tidak semakin runyam, dan para punggawa tidak frustasi melihat program-program BTN yang amburadul alangkah baiknya jika keberadaan Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM ditinjau ulang. Minul sepertinya bersetuju jika bapak itu dipecat saja dari BTN. Selain tak mampu menunjukkan leadership, jujur saja menurut minul bapak yg satu itu tak punya visi soal timnas. Bahkan kapasitasnya dalam sepakbola diragukan.  Salah satu kelemahan leadership bapak yg satu itu adalah soal penunjukkan personil di BTN. Siapa yg kenal @sefdin sebelum dia menjabat Sekretaris BTN? Adakah yg tahu @sefdin itu orang bola? Mengurus klub apa dia? Punya SSB atau tidak? Kalau ada yg tahu kiprah @sefdin di bola, minul mau tahu dunksss... Sekelumit tentang @sefdin, miul dapat dari Unyil Messi, seorang kompasianer. Konon @sefdin mantan pecatan koran Duta Surabaya. Karena lagi jadi "pengacara", @sefdin setiap hari datangi rumah Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM di Surabaya. Menurut Unyil Messi, berkat sering cium tangan Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM dan sabar melayaninya, maka @sefdin diserahi jabatan strategis, Sekretaris BTN. @sefdin belum lama terjun di bola, baru sejak Kongres Solo 2011 hingga sekarang. Jadi, soal bola, @sefdin memang buta sama sekali. Kelebihan @sefdin barangkali pinter ngomong, sedikit argumentasi, dan fasih bahasa Inggris. Keahlian @sefdin itu dipraktikkan saat menganalisa dan menjelaskan sebab mengapa ranking FIFA Indonesia naik 2 strip meski kalah 3-0 dari Belanda. Buat yg belum mengetahui kelebihan @sefdin mungkin bisa baca di sini: ALASAN PERINGKAT INDONESIA NAIK. Kehalian @sefdin yg lain adalah mampu mengurus semua keperluan Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM di PSSI, mulai dr nganter surat, ngimel dll. Mungkin kawan bersetuju bahwa BTN mestinya dihuni manusia-manusia yg mengerti sepakbola. Akan lebih bagus lagi jika orang-orang BTN adalah mantan pemain yang paham berorganisasi dan terbiasa dalam manajemen adminstrasi. Dengan begitu, orang BTN mampu menjelaskan semua masalah teknis dan nonteknis permainan sepak bola. Ketika tak dipegang orang bola, lunturlah wibawa BTN. Kawan bisa sepakat bisa tidak. Tetapi, apakah rangkap jabatan yg dipegang Big Man @papinegro18 dan @rdcoac66 akan terus dipertahankan? Dapatkan timnas yg ideal tercipta dalam manajemen yang tak idela seperti itu? Sampai kapan rangkap jabatan pelatih timnas sekaligus klub mau ditoleransi? Minul mau bertanya ke @pssiofficial, apakah @papinegro18 dan @rdcoac66 punya kontrak jelas di Timnas Indonesia? Jika punya, artinya pekerjaan di timnas semestinya bukan hanya kerjaan sambilan buat @papinegro18 dan @rdcoac66. Buat minul, pekerjaan sebagai pelatih kepala timnas adalah pekerjaan paling mulia, bahkan terkadang jadi puncak karier kepelatihan seseorang. Minul terpaksa menyebut teladan @nilmaizar yg dengan ikhlas pernah melepas semua fasilitas enak di BUMN Semen Padang untuk tukangi Timnas Indonesia. Coach @nilmaizar terus melakoni pekerjaan mulia itu di tengah hujatan dari kanan-kiri dan atas-bawah, bahkan digaji pun setelah lepas jabatan.  Minul mau bertanya, mengapa Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM tak pernah tegas meminta @papinegro18 dan @rdcoac66 memilih klub atau timnas? Lalu ke manakah NYALI, "Isine wani thok!" yg dimiliki Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM saat menciptakan KPSI dahulu? Lalu ke manakah NYALI, "Isine wani thok!" yg dimiliki Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM saat menciptakan Timnas The Real Garuda (TRG) dahulu? Untuk pertama kalinya dalam sejarah timnas, lembaga seangker BTN justru tak punya wibawa. Malah manut ditawar @papinegro18 dan @rdcoach66. Seolah BTN yg memang sejak awal tidak cerdas dan tidak punya wawasan dalam lingkungan sepakbola nasional tak punya pilihan pelatih nasional. Bayangkan ketika @papinegro18 ditunjuk BTN menjadi pelatih kepala timnas senior, dia masih sanggup menawar bisa selesaikan kontraknya dengan @Persipura_. Begitupula saat @rdcoach66 memberikan syarat bersedia melatih Timnas SEA Games, maka kerjaannya bersama #Aremanus sampai di akhir musim ISL. Kalau BTN itu pintar, kalau BTN punya wibawa, dan kalau BTN itu punya wawasan nasionalisme, maka syarat @papinegro18 dan @rdcoach66 langsung ditolak. Apakah di bumi Indonesia ini hanya ada pelatih hebat bernama @papinegro18 dan @rdcoach66 saja? Sungguh ironis sosok Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM yg katanya angker dan tegas ternyata tak punya visi apa pun dalam membangun timnas. Sungguh miris..! Bukan itu saja, PSSI yang katanya sudah bersatu justru semakin brengsek dan semakin haus kekuasaan. Bahkan sering menunjukkan tirani. Banyak sekali manusia2 yg semakin jelas karakternya lebih ingin membangun 'kartel' ketimbang katanya mengembalikkan Indonesia ke ranking 120 FIFA. Bayangkanlah, misal saja Mas Joko Driyono yg masih menjabat CEO ISL, sekaligus Sekretaris Jendral @PSSIofficial. Hal itu akan jadi masalah ketika banyak muatan-muatan yg terjadi dgn kepentingan klub & kepentingan @PSSIofficial scr lembaga, di mana Mas Jodri pegang kuasa administrasi. Kondisi itu jelas rentan penyalahgunaan wewenang, kerennya "abuse of power". Kasus tunggakan 10 bulan gaji pemain PSMS PT @ligaindonesia contohnya. Betapa sulitnya Mas Jodri sbg CEO ISL menghukum manajemen klub PSMS PT @ligaindonesia, tp mudah undang pemain PSMS ke sidang Komdis. Mungkin, saking pusing rangkap jabatan, surat yg harusnya dikeluarkan Lae Hinca Panjaitan, malah ditandatangani Mas Jordi. Kesemrawutan administrasi yg dilakukan Mas Jordi itu bisa dibaca di sini: PSMS Cium Kejanggalan SUrat Undangan Komdis PSSI. Beranikah Mas Jordi sbg Sekjen @PSSIofficial menghukum PSMS, yg artinya sama saja memberi kredit negatif bagi  PT @ligaindonesia yg dikelolanya? Mampukah Mas Jordi "fairplay", jika kompetisi ISL-IPL 2012-2013 usai, memilih klub mana yg mewakili Indonesia di pentas @AFCCup atau mungkin Champions Asia? Kawan mungkin dapat menduga, melihat Mas Jodri adalah bagian penting dari ISL, maka klub mana yg akan dipilihnya sebagai wakil Indonesia di pentas Asia.    Kawan mungkin tak menutup mata bahwa kewenangan penunjukkan itu memang berada di Exco PSSI, akan tetapi Sekjen @PSSIofficial punya peran besar dalam hal itu. Banyak juga figur yg masih banyak kepentingan dan memimpin badan resmi di ISL, tapi masih merangkap sebagai pemilik klub. Contoh si uwak, dan yg lainnya. Bahkan anggota EXCO yg baru pun masih menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi @PSSIofficial (dulu Pengprov). Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM contoh paling ideal dalam hal rangkap jabatan. Selain jadi Waketum @PSSIofficial, Ketua BTN, juga miliki Persikubar.  Persikubar yg pakai nama @Persebaya_DU kini masuk 12 besar DU PT @ligaindonesia, dan sejak jauh hari digadang2 bakal masuk ISL. Minul cuma mau ada secercah harapan, seperti janji mereka saat mengerek bendera KPSI, sepakbola kita bakal diselamatkan, tapi kapan? Jangan hanya sudah dapat kekuasaan, namun NOL BESAR dalam konsep dan program. Berilah sedikit saja harapan kemajuan itu. Jangan sampai mereka yg sudah menjadi PENYELAMAT sepakbola ternyata cuma ambisi kembali ke @PSSIofficial tapi sebetulnya "tong kosong berbunyi nyaring". Jika itu yg terjadi, maka dampaknya, mental para tunas penggawa tim nasional akan semakin terjerembab ke jurang frustasi. Janganlah samakan ujicoba sebuah negara dengan klub yg tengah jalani preseason. Soalnya hasil laga tak bisa diatur-atur. Saat ujicoba melawan timnas seperti Uruguay, hasil pertandingan bisa diatur, karena para pemain timnas negara lain sifatnya menghibur. Lha, hal itu beda jauh dengan sebuah tour pramusim setiap klub raksasa seperti @Arsenal @Chelsea @LFC. Mengapa? Karena semua pemain yg dibawa tur pramusim ingin menunjukkan kehebatan kepada pelatih (bisa pelatih baru), jg taktik baru menghadapi kompetisi mendatang. Mereka dipastikan akan menghajar lawan2nya, ambisi setiap individu pemainnya pasti akan super fight untuk mencetak gol sebanyak mungkin. Harapannya mereka punya jatah satu tempat sebagai starter di kompetisi reguler musim mendatang. Jika Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM selalu berdalil bahwa laga2 itu hanya hiburan, maka sampai di sana artinya visinya sebagai Ketua BTN. Mau dibawa kemana sepakbola nasional tanpa program dan tanpa visi dan misi dan visi seperti itu? Mana janji PENYELAMATAN itu? Bersediakah kawan menunggu lebih lama keterpurukan timnas senior dan pengabaian atas pembinaan sepakbola usia dini? Kalau bersedia, silakan minta ke @PSSIofficial agar Paduka Jang Mulya @LaNyallaMM tempati kursinya di BTN untuk 1000 tahun lagi. Silakan direnungkan... Kultuit pertama kali diposting pada Selasa, 16/07/2013 via @reformPSSI. Minul yang tak pernah bosan mencintai sepakbola nasional Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline